Oleh:
Arif Muzayin Shofwan
“Ini merupakan sebuah catatan ketika saya, bersama
rombongan pemuda dari Yayasan Kyai Raden Muhammad Kasiman Kota Blitar
bersilaturrahmi ke berbagai saudara hingga bersilaturrahmi kepada para sesepuh dan
berziarah ke makam-makam para tokoh agung.” (Shofwan, 2017)
Pada
hari Kamis, 29 Juni 2017 bertepatan dengan hari Raya Idul Fitri hari ke-5, kami
(Saya, Mas Putu Ari Sudana Garum [sponsor], Mbah Tatok Kalipucung, Mas Lukie
Gaprang) dengan pakai mobil Panter langsung menuju rumah Mas Cholis Kawedanan
Wlingi. Mas Kholis kemudian ikut dalam rombongan mobil Panter tersebut. Setelah
itu, kami meluncur ke rumah Mas Kuncoro Aji Kauman, Kesamben. Karena hari ini
memang Hari Raya Idul Fitri, maka rangkaian acara hari ini bersilaturrahmi dan
berziarah ke makam para sesepuh. Di rumah Mas Kuncoro Aji yang dekat dengan
Masjid Al-Ikhlas Kauman, Kesamben, kami lalu berziarah ke makam para tokoh yang
dimakamkan di barat masjid tersebut, terutama tokoh punjer atau tokoh soko
guru, yaitu Mbah Kyai Imam Syafaat
dan Mbah Nyai Woeryan, beserta para
keturunannya.
Usai
bersilaturrahmi ke rumah Mas Kuncoro Aji dan ziarah makam Mbah Kyai Imam
Syafaat dan Mbah Nyai Woeryan, kami kemudian berniat silaturrahmi ke rumah
Bapak Markam di Selorejo-Blitar. Dan Mas Kuncoro Aji juga ikut dalam acara kami
yang kedua ini. Sesampai di rumah Bapak Markam Selorejo, kami pun juga
berbincang-bincang dengan keluarga Bapak Markam, di antaranya Mas Gatut dan
istrinya. Di kediaman Bapak Markam ini kami juga diberi hidangan bakso yang
sangat enak dan lezat. Usai makan bakso dan bincang-bincang sebentar, kami lalu
berziarah ke makam Mbah Kyai Imam Putih
yang merupakan salah satu cikal-bakal Selorejo-Blitar. Makam ini berada di
belakang rumah Bapak Markam, karena Bapak Markam ini juga masih trah keluarga Mbah Kyai Imam Putih tersebut. Istri
Bapak Markam pun juga dimakamkan dalam areal makam Mbah Imam Putih tersebut,
begitu juga kakek-kakeknya.
Setelah
berziarah ke makam Mbah Kyai Imam Putih
(salah satu cikal-bakal Selorejo-Blitar), kami kemudian menghantarkan Mas Aji
Kuncoro kembali lagi ke Kauman-Kesamben. Setelah itu, kami lalu meluncur ke
rumah Bapak Tatok Triwibosono (Mantan Camat Kecamatan Wlingi-Blitar) Kauman-Wlingi
yang juga masih keluarga Yayasan Kyai Raden Muhammad Kasiman dari jalur Mbah
Mangunharjo. Di rumah Bapak Tatok Triwibisono ini, kami juga dipersilahkan
makan dengan berbagai lauk-pauk seperti ikan Gurami. Kami melakukan shalat
Dhuhur pun juga di kediaman Bapak Tatok Triwibisono Klemunan-Wlingi ini. Setelah
makan dan melakukan shalat Dhuhur, kami kemudian mohon pamit untuk meneruskan
perjalanan silaturrahmi ke rumah KH. M. Asrori dan KH. Isbah Salimi yaitu
mushalla yang berada di Utara Kawedanan-Lodoyo dan ziarah ke “Makam Sentono Lodoyo” Blitar-Jatim.
Sesampai di
rumah KH. M. Asrori dan KH. Isbah Salimi sudah waktu Asyar. Kami pun
mengerjakan shalat Asyar berjamaah di mushalla yang berada di depan rumah KH. M.
Asrori tersebut. Usai shalat Asyar berjamaah kami lalu berbincang-bincang dalam
rumah KH. M. Asrori bersama istrinya dan KH. Isbah Salimi. Wah ternyata KH. M.
Asrori dan KH. Isbah Salimi ternyata masih merupakan keponakan Mbah KH. Hamzah
(pondoknya berada di sebelah barat jarak 500 M), dan makamnya berada di “Makam Tambak Ngadi” Kediri. Mbah KH.
Hamzah Lodoyo ini juga masih trah keturunan Sunan Tembayat (Sayyid Hasan
Nawawi) Klaten, Jawa Tengah. Jasad beliau ketika sudah meninggal dunia memang
diminta oleh Gus Miek (KH. Hamim Jazuli Ploso-Kediri) untuk dimakamkan di “Makam Tambak Ngadi” Kediri. Begitulah
cerita mengapa Mbah KH. Hamzah dimakamkan di Makam Tambak Ngadi Kediri.
Setelah kami
pamit kepada KH. M. Asrori, lalu kami berziarah ke “Makam Sentono Lodoyo” yang berjarak kurang lebih 1,5 KM ke arah
Selatan. Di makam ini, kami semua menggali situs para tokoh yang dimakamkan di
tempat tersebut. Yakni, mulai dari ketokohan Pangeran Prabu (Sang Tokoh Pembawa Gong Kyai Pradah) dari
Surakarta. Juga menggali ketokohan Mbah Kyai Imam Sampurno, Habib Maulana
Kamaluddin, Ki Ageng Muhammad Badri, Eyang Sroya, Mbah Boimen (Wali Wedok),
Mbah Kyai Ali Mahfudz, Ki Ageng Sutojoyo (Cikal-bakal Sutojayan-Lodoyo), Mbah
Bontar (Mbah Kyai Kasan Besari), dan
lain-lainnya. Di areal makam ini pula, saya juga menunjukkan makam Syaikh Abu Naim Fathullah (Eyang Setro
Manggolo) yang berada di selatan sungai. Dan masih banyak lagi yang kami
diskusikan saat itu.
Setelah
berziarah ke “Makam Sentono Lodoyo”,
kami lalu meneruskan bersilaturrahmi ke rumah Bapak Herry Bintarto (kakak Bapak
Tatok Triwibisono) yang berada di barat Pasar Legi Kota Blitar. Di rumah Bapak
Herry Bintarto kami bincang-bincang cukup lama tentang perkembangan Yayasan
Kyai Raden Muhammad Kasiman yang berada di utara Masjid Agung Kota Blitar.
Setelah kami cukup dengan bincang-bincang kami, kami kemudian bersilaturrahmi
di beberapa rumah keluarga Bani Mbah Abu
Yamin (juga trah dari Kyai Raden Muhammad Kasiman) yang berada di deretan
Utara Masjid Agung Kota Blitar, termasuk ke rumah Mas Muhsin Rifa’i, namun
rumahnya tutupan. Di rumah inilah kami melakukan shalat Maghrib. Dan setelah
cukup lama, kami bincang-bincang di rumah para keturunan Bani Mbah Abu Yamin,
kami semua mohon pamit untuk pulang dan menuju ke rumah Mas Ilham Rofii (Masjid Jatimalang-Blitar). Setelah itu menuju ke rumah Mas Putu Ari Sudana Tawangsari-Garum.
Sebab hari
itu sudah Isyak, kami berniat mengakhiri acara hari ini. Seperti awalnya, kami
menuju rumah Mas Putu Ari Sudana di Tawangsari-Garum. Sebab kendaraan motor
kami semua berada di sana. Setelah itu, kami mengeluarkan motor-motor kami
semua dan llangsung pulang menuju rumah masing-masing. Begitulah kiranya, dan mungkin
ini saja catatan harian (cahar) saya hari ini. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha
Kuasa selalu memberkati apa yang saya tulis ini. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha
Pengasih selalu mengasihi semua hamba-Nya. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha
Pengampun selalu mengampuni kesalahan saya dalam menulis catatan harian (cahar)
saya ini. Mudah-mudahan kegiatan saya hari ini, semuanya saja, selalu membawa berkah
sepanjang zaman, di kehidupan dunia dan akhirat. Amin, amin, amin, Yaa Rabbal Alamiin.
“If you can dream it you can do it”
(Jika
kamu dapat bermimpi, kamu dapat melakukannya)
“Sluman,
slumun, slamet. Selameto lek ngemongi jiwo rogo”
(Semoga
dalam situasi dan kondisi apapun mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan.
Yakni, selamat dalam mengasuh jiwa dan raga masing-masing)
Areal Makam Mbah Kyai Imam Putih, salah satu Cikal-bakal Selorejo-Blitar (Dokumentasi, 2017) |
Inilah Makam Mbah Kyai Imam Putih Salah Satu Cikal Bakal Selorejo-Blitar (Dokumentasi, 2017) |
Berfoto di teras rumah Bapak Tatok Triwibisono (Mantan Camat Wlingi-Blitar). Saya sedang tidur merebahkan badan karena capek (Dokumentasi, 2017) |
Bapak Marham Selorejo beserta keluarga (Dokumentasi, 2017) |
Berfoto di keluarga besar Bani Mbah Kyai Abu Yamin Jl. Semeru Utara Masjid Agung Kota Blitar (Dokumentasi, 2017) |
Tentang
Penulis
Arif
Muzayin Shofwan, seorang pria ini beralamatkan di Jl.
Masjid Baitul Makmur Sekardangan RT. 03 RW. 09 Papungan, Kanigoro, Blitar, Jawa
Timur. Pria ini pada akhir tahun 2016 dan awal tahun 2017 bersama
kawan-kawannya (seperti Yaoma Tertibi, SH., Winarto, M.Pd.I., Lussy Ana
Anggarani, M.Pd., Alfiah, SE., Eka Rahmawati, M.Pd., Mohammad Miftakhul
Rochman, M.Pd., Muhammad Zainal Abidin, M.Ag dan lainnya) tercatat sebagai Tim
Pendiri Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar
dengan empat program studi, antara lain: (1) Prodi Hukum Tata Keluarga Islam;
(2) Prodi Perbankan Syariah; (3) Prodi Komunikasi Penyiaran Islam; dan (4)
Prodi Ekonomi Islam. Selain itu, pria pecinta teh ini juga merupakan penggagas
pertama Pusat Studi Desa dan Pemberdayaan Masyarakat (PUSDEMAS) Universitas
Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar bersama Yaoma Tertibi, SH. Pria yang yang sering mengikuti
berbagai kajian kebebasan beragama dan HAM serta diskusi lintas agama baik
lokal maupun nasional tersebut dapat dihubungi di nomor HP. 085649706399.
Makam Mbah Putih juga dekat dengan rumah orang tua saya
BalasHapusAsalamualaikum.. Mas admin mau nanya.. Apa ada dari putra kiyai imam sampuro yg bernama ky duljabar tks
BalasHapus