Senin, 03 Juli 2017

MEMBERI SAMBUTAN DALAM REONI BANI KYAI SOEROREDJO KAUMAN-BLITAR DI RUMAH BAPAK AGUS MALANG



Oleh: Arif Muzayin Shofwan

 Ini merupakan sebuah catatan ketika saya dan Mas Putu Ari Sudana beserta dua rombongan mobilnya dalam memberikan sambutan pada reono Bani Kyai Soeroredjo Kauman-Blitar di rumah Bapak Agus Malang-Jatim.” (Shofwan, 2017)


          Pada hari Selasa, 27 Juni 2017 bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri ke-3, saya diajak Mas Putu Ari Sudana beserta keluarganya untuk mengisi sambutan dalam Reoni Bani Kyai Soeroredjo Kauman-Blitar, di rumah Bapak Agus Malang. Dalam acara reoni ini juga diadakan tasyakuran Bapak Agus dan istrinya untuk yang pada tahun ini akan berangkat berhaji di Makah, Saudi Arabia. Mas Putu Ari Sudana pertama kali menjemput saya di rumah. Kemudian mengajak saya menuju “Joglo Mbah Saeun” di Kauman, Blitar. Kemudian, setelah itu kami semua naik mobil ELP yang sudah di parkir di pinggiran Jl. Semeru Kota Blitar.

          Dalam acara Reoni Bani Kyai Soeroredjo Kauman-Blitar yang dilaksanakan di rumah Bapak Agus Malang tersebut, saya memberi sambutan dan menerangkan buku yang berjudul “Silsilah Nasab Kyai Soeroredjo (Dari Sunan Tembayat Hingga Rasulullah SAW)” yang saya susun bersama Mas Putu Ari Sudana. Tak menerangkan itu saja, saya juga menjelaskan bahwa Mbah Kyai Soeroredjo Kauman merupakan trah dari Sunan Tembayat (Sayyid Hasan Nawawi) Klaten, Jawa Tengah. Dan banyak lagi yang saya jelaskan, mulai dari trah ke atas Mbah Kyai Soeroredjo yaitu Mbah Kyai Abdul Hadi, Mbah Kyai Hasan Ali Mustofa (Jaksa Pertama Kota Blitar) dan lain sebagainya. Saya juga berpesan, kalau ada keluarga ingin berziarah ke makam-makam leluhur tersebut bisa menghubungi Mas Putu Ari Sudana.

Mungkin ini saja catatan harian (cahar) saya hari ini. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberkati apa yang saya tulis ini. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Pengasih selalu mengasihi semua hamba-Nya. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Pengampun selalu mengampuni kesalahan saya dalam menulis catatan harian (cahar) saya ini. Mudah-mudahan kegiatan saya hari ini, terutama pertemuan dengan “Keluarga Besar Mbah Kyai Soeroredjo Kauman-Blitar” di rumah Bapak Agus Malang, dan semuanya saja, selalu membawa berkah sepanjang zaman, di kehidupan dunia dan akhirat. Amin, amin, amin, Yaa Rabbal Alamiin.

 “If you can dream it you can do it”
(Jika kamu dapat bermimpi, kamu dapat melakukannya)

“Sluman, slumun, slamet. Selameto lek ngemongi jiwo rogo”
(Semoga dalam situasi dan kondisi apapun mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan. Yakni, selamat dalam mengasuh jiwa dan raga masing-masing)


Arif Muzayin Shofwan memberi sambutan dalam acara Reoni Bani Kyai Soeroredjo Kauman-Blitar dan Tasyakuran Haji di rumah Bapak Agus Malang (Dokumentasi, 2017)
 
Reoni Bani Kyai Soeroredjo Kauman-Blitar di rumah Bapak Agus Malang (Dokumentasi, 2017)
 
Mas Putu Ari Sudana sedang berfoto dalam acara Reoni Mbah Kyai Bani Soeroredjo Kauman-Blitar (Dokumentasi, 2017)

Tentang Penulis

Arif Muzayin Shofwan, seorang pria ini beralamatkan di Jl. Masjid Baitul Makmur Sekardangan RT. 03 RW. 09 Papungan, Kanigoro, Blitar, Jawa Timur. Pria ini pada akhir tahun 2016 dan awal tahun 2017 bersama kawan-kawannya (seperti Yaoma Tertibi, SH., Winarto, M.Pd.I., Lussy Ana Anggarani, M.Pd., Alfiah, SE., Eka Rahmawati, M.Pd., Mohammad Miftakhul Rochman, M.Pd., Muhammad Zainal Abidin, M.Ag dan lainnya) tercatat sebagai Tim Pendiri Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar dengan empat program studi, antara lain: (1) Prodi Hukum Tata Keluarga Islam; (2) Prodi Perbankan Syariah; (3) Prodi Komunikasi Penyiaran Islam; dan (4) Prodi Ekonomi Islam. Selain itu, pria pecinta teh ini juga merupakan penggagas pertama Pusat Studi Desa dan Pemberdayaan Masyarakat (PUSDEMAS) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar bersama Yaoma Tertibi, SH. Pria yang yang sering mengikuti berbagai kajian kebebasan beragama dan HAM serta diskusi lintas agama baik lokal maupun nasional tersebut dapat dihubungi di nomor HP. 085649706399.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar