Minggu, 22 Desember 2019

RAPAT KAPRODI FAI UNU BLITAR, KHUSUSI DI SURAU NURUL AMIN KUNINGAN, DISKUSI KONSEP KAMPUNG MUDJAIR, TEMAN THORIQOH SYATHORIYAH KEDIRI, SESYAHIDAN THORIQOH KHALWATIYAH DI KAWERUH BLITAR


Oleh: Dr. Arif Muzayin Shofwan, M.Pd.


 Sebuah catatan harian di hari Sabtu, 21 Desember 2019 di antaranya: Rapat Kaprodi Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama Blitar, Khususi di Surau Nurul Amin Kuningan, Diskusi konsep Kampung Mudjair, Datangnya teman Thoriqoh Syathoriyah dari Kediri, dan Sesyahidan Thoriqoh Khalwatiyah di Kaweruh Blitar.” (Shofwan, 2019)



          Pada hari Sabtu 21 Desember 2019, ada banyak kegiatan yang saya lakukan mulai pagi hari hingga pagi hari berikutnya (tanpa tidur). Pagi hari di hari Sabtu tersebut tentu saya beraktifitas di Midasapa Jaya Sekardangan Kanigoro Blitar hingga pukul 11.00 WIB. Setelah itu, saya bertemu dengan Mas Agus Riyadi (Selopuro, Blitar) di rumah Mas Doni Indradi (Tlogo, Kanigoro, Blitar) terkait beragam spiritual Mbah Wali Tugurejo, Mbah Kyai Kasan (ayah angkat Mbah Wali Tugurejo), Mbah Kyai Pangeran Papak Notoprojo/ Kyai Ageng R.M. Djojopoernomo (cucu Nyi Ageng Serang Pahlawan Nasional) yang mendirikan Purwo Ayu Mardi Utama (PAMU) dan wafat serta dimakamkan di Tojo Temuguruh Banyuwangi, Mbah Kyai Hasyim Asy’ari Sang Pendiri NU, dan lain sebagainya. Perbincangan saya dengan Mas Agus Riyadi Selopuro dan Mas Doni Indradi Tlogo ini berlangsung hingga pukul 14.30 WIB. Usai itu, ada beberapa kegiatan saya di antaranya:

1.   Rapat Kaprodi FAI UNU Blitar
Yakni, rapat Kaprodi UNU Blitar di Graha NU Jatinom. Ada banyak pembahasan dalam rapat tersebut terutama terkait dengan penerimaan calon mahasiswa, metode mengenalkan FAI UNU Blitar yang baru berdiri ke berbagai masyarakat, dan lain sebagainya. Usai itu, saya pulang ke rumah menjelang Maghrib.

2.   Khususi di Surau Nurul Amin Kuningan
Yakni, khususi zikir Thoriqoh Naqsyabandiyah Mujaddadiyah dari jalur Sang Guru Mursyid Syaikh Prof. Dr. Kadirun Yahya, M.Sc., di Surau Nurul Amin Kuningan Kanigoro Blitar hingga pukul 21.30 WIB.

3.   Diskusi Konsep Kampung Mudjair
Usai nomor tiga di atas, saya pergi ke rumah Mas Doni Es Buah Papungan Kanigoro Blitar untuk mendiskusikan Konsep Kampung Mudjair yang akan di rintis di desa saya tersebut.

4.   Datangnya teman Thoriqoh Syathoriyah Kediri
Usai nomor tiga di atas, saya lalu ditelepon Gus Hasib Kediri, bahwa beliau serombongan sudah berada di rumah Gus Anwar (Glondong, Kanigoro, Blitar). Rencana akan segera sowan ke rumah Mbah Kyai Muhammad Mahrosin Sang Mursyid Thoriqoh Syathoriyah (Pakel, Selopuro, Blitar). Saya langsung tancap gas menuju rumah Gus Anwar. Di sana, kami bincang bincang sebentar dengan teman-teman serombongan Gus Hasib di antaranya: (1) Gus Hasib; (2) Pak Juli, thoriqoh Syathoriyah jalur Mbah Kyai Asfandi Mangiran; (3) Mas Sulaiman, Gogorante Kediri, thoriqoh Syathoriyah jalur Mbah Kyai Khozin Abdulloh Bakung Wonodadi Blitar dan jalur Kyai Darmajaya Kecik Kediri; (4) Mas Nanang Joko Pamuji, murid thoriqoh Syathoriyah Mbah Kyai Abdul Haris Ngawi dan thoriqoh Syadziliyah ikut Syaikh Abdul Mun’im Maroko; (5) Gus Hanif Fathoni, adik dari Gus Hasib. Inilah warna-warni thoriqoh dan bersatu padu. Saya bersama kawan-kawan thoriqoh Syathoriyah Kediri di rumah Mbah Kyai Muhammad Mahrosin hingga hampir jam 12 malam. Lalu kami pulang.

5.   Sesyahidan Thoriqoh Khalwatiyah di Kaweruh Blitar
Setelah nomer 5 di atas, saya tidak langsung pulang. Saya ikut brokohan Sesyahidan Thoriqoh Khalwatiyah di Kaweruh Blitar yang dibimbing oleh Gus Muhammad Affandi (asli Malang). Yakni, bersama kawan-kawan Kaweruh dan Majelis Diskusi Balitara Blitar. Ikut brokohan di sini hingga pagi Subuh. Setelah saya sholat Subuh lalu pulang.

Mungkin ini saja catatan harian (cahar) saya hari ini. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberkati apa yang saya tulis ini. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Pengasih selalu mengasihi semua hamba-Nya. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Pengampun selalu mengampuni kesalahan saya dalam menulis catatan harian (cahar) saya ini. Mudah-mudahan kegiatan saya hari ini, terutama pertemuan dengan kawan-kawan Thoriqoh Syathoriyah Kediri, kawan-kawan Thoriqoh Naqsyabandiyah Mujaddadiyah Kuningan, Thoriqoh Khalwatiyah di Kaweruh Blitar dan lainnya. Semoga saja, selalu membawa berkah sepanjang zaman, di kehidupan dunia dan akhirat. Amin, amin, amin, Yaa Rabbal Alamiin. 


 “If you can dream it you can do it”
(Jika kamu dapat bermimpi, kamu dapat melakukannya)

“Sluman, slumun, slamet. Selameto lek ngemongi jiwo rogo”
(Semoga dalam situasi dan kondisi apapun mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan. Yakni, selamat dalam mengasuh jiwa dan raga masing-masing)

 
Saya, Kawan-Kawan Thoriqoh Syathoriyah Kediri berfoto bersama Gus Anwar Glondong, Kanigoro, Blitar (Sabtu, 21 Desember 2019)
Saya, Kawan-Kawan Thoriqoh Syathoriyah Kediri berfoto dengan Mbah Kyai Muhammad Mahrosin Mursyid Thoriqoh Syathoriyah Pakel Selopuro Blitar (Sabtu, 21 Desember 2019)

Tentang Penulis

Dr. Arif Muzayin Shofwa, M.Pd., seorang pria ini beralamatkan di Jl. Masjid Baitul Makmur Sekardangan RT. 03 RW. 09 Papungan, Kanigoro, Blitar, Jawa Timur. Pria ini pada akhir tahun 2016 dan awal tahun 2017 bersama kawan-kawannya (seperti Yaoma Tertibi, SH., Winarto, M.Pd.I., Lussy Ana Anggarani, M.Pd., Alfiah, SE., Eka Rahmawati, M.Pd., Mohammad Miftakhul Rochman, M.Pd., Muhammad Zainal Abidin, M.Ag dan lainnya) tercatat sebagai Tim Pendiri Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar dengan empat program studi, antara lain: (1) Prodi Hukum Tata Keluarga Islam; (2) Prodi Perbankan Syariah; (3) Prodi Komunikasi Penyiaran Islam; dan (4) Prodi Ekonomi Islam. Selain itu, pria pecinta teh ini juga merupakan penggagas pertama Pusat Studi Desa dan Pemberdayaan Masyarakat (PUSDEMAS) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar bersama Yaoma Tertibi, SH. Pria yang yang sering mengikuti berbagai kajian kebebasan beragama dan HAM serta diskusi lintas agama baik lokal maupun nasional tersebut dapat dihubungi di nomor HP. 085649706399.