Oleh:
Dr. Arif Muzayin Shofwan, M.Pd.
“Sebuah catatan harian di hari Sabtu, 21
Desember 2019 di antaranya: Rapat Kaprodi Fakultas Agama Islam Universitas
Nahdlatul Ulama Blitar, Khususi di Surau Nurul Amin Kuningan, Diskusi konsep
Kampung Mudjair, Datangnya teman Thoriqoh Syathoriyah dari Kediri, dan
Sesyahidan Thoriqoh Khalwatiyah di Kaweruh Blitar.” (Shofwan, 2019)
Pada
hari Sabtu 21 Desember 2019, ada banyak kegiatan yang saya lakukan mulai pagi
hari hingga pagi hari berikutnya (tanpa tidur). Pagi hari di hari Sabtu
tersebut tentu saya beraktifitas di Midasapa Jaya Sekardangan Kanigoro Blitar
hingga pukul 11.00 WIB. Setelah itu, saya bertemu dengan Mas Agus Riyadi
(Selopuro, Blitar) di rumah Mas Doni Indradi (Tlogo, Kanigoro, Blitar) terkait
beragam spiritual Mbah Wali Tugurejo, Mbah Kyai Kasan (ayah angkat Mbah Wali
Tugurejo), Mbah Kyai Pangeran Papak Notoprojo/ Kyai Ageng R.M. Djojopoernomo
(cucu Nyi Ageng Serang Pahlawan Nasional) yang mendirikan Purwo Ayu Mardi Utama
(PAMU) dan wafat serta dimakamkan di Tojo Temuguruh Banyuwangi, Mbah Kyai
Hasyim Asy’ari Sang Pendiri NU, dan lain sebagainya. Perbincangan saya dengan
Mas Agus Riyadi Selopuro dan Mas Doni Indradi Tlogo ini berlangsung hingga pukul 14.30 WIB.
Usai itu, ada beberapa kegiatan saya di antaranya:
1. Rapat Kaprodi FAI UNU Blitar
Yakni, rapat Kaprodi UNU Blitar di Graha NU Jatinom.
Ada banyak pembahasan dalam rapat tersebut terutama terkait dengan penerimaan
calon mahasiswa, metode mengenalkan FAI UNU Blitar yang baru berdiri ke
berbagai masyarakat, dan lain sebagainya. Usai itu, saya pulang ke rumah
menjelang Maghrib.
2. Khususi di Surau Nurul Amin Kuningan
Yakni, khususi zikir Thoriqoh Naqsyabandiyah
Mujaddadiyah dari jalur Sang Guru Mursyid Syaikh Prof. Dr. Kadirun Yahya,
M.Sc., di Surau Nurul Amin Kuningan Kanigoro Blitar hingga pukul 21.30 WIB.
3. Diskusi Konsep Kampung Mudjair
Usai nomor tiga di atas, saya pergi ke rumah Mas Doni
Es Buah Papungan Kanigoro Blitar untuk mendiskusikan Konsep Kampung Mudjair
yang akan di rintis di desa saya tersebut.
4. Datangnya teman Thoriqoh Syathoriyah Kediri
Usai nomor tiga di atas, saya lalu ditelepon Gus Hasib
Kediri, bahwa beliau serombongan sudah berada di rumah Gus Anwar (Glondong,
Kanigoro, Blitar). Rencana akan segera sowan ke rumah Mbah Kyai Muhammad
Mahrosin Sang Mursyid Thoriqoh Syathoriyah (Pakel, Selopuro, Blitar). Saya
langsung tancap gas menuju rumah Gus Anwar. Di sana, kami bincang bincang
sebentar dengan teman-teman serombongan Gus Hasib di antaranya: (1) Gus Hasib;
(2) Pak Juli, thoriqoh Syathoriyah jalur Mbah Kyai Asfandi Mangiran; (3) Mas
Sulaiman, Gogorante Kediri, thoriqoh Syathoriyah jalur Mbah Kyai Khozin
Abdulloh Bakung Wonodadi Blitar dan jalur Kyai Darmajaya Kecik Kediri; (4) Mas
Nanang Joko Pamuji, murid thoriqoh Syathoriyah Mbah Kyai Abdul Haris Ngawi dan
thoriqoh Syadziliyah ikut Syaikh Abdul Mun’im Maroko; (5) Gus Hanif Fathoni, adik dari Gus Hasib. Inilah warna-warni
thoriqoh dan bersatu padu. Saya bersama kawan-kawan thoriqoh Syathoriyah Kediri
di rumah Mbah Kyai Muhammad Mahrosin hingga hampir jam 12 malam. Lalu kami
pulang.
5. Sesyahidan Thoriqoh Khalwatiyah di Kaweruh Blitar
Setelah nomer 5 di atas, saya tidak langsung pulang.
Saya ikut brokohan Sesyahidan Thoriqoh Khalwatiyah di Kaweruh Blitar yang
dibimbing oleh Gus Muhammad Affandi (asli Malang). Yakni, bersama kawan-kawan Kaweruh dan Majelis Diskusi Balitara Blitar. Ikut brokohan di sini hingga
pagi Subuh. Setelah saya sholat Subuh lalu pulang.
Mungkin ini
saja catatan harian (cahar) saya hari ini. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Kuasa
selalu memberkati apa yang saya tulis ini. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha
Pengasih selalu mengasihi semua hamba-Nya. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha
Pengampun selalu mengampuni kesalahan saya dalam menulis catatan harian (cahar)
saya ini. Mudah-mudahan kegiatan saya hari ini, terutama pertemuan dengan kawan-kawan
Thoriqoh Syathoriyah Kediri, kawan-kawan Thoriqoh Naqsyabandiyah Mujaddadiyah
Kuningan, Thoriqoh Khalwatiyah di Kaweruh Blitar dan lainnya. Semoga saja, selalu
membawa berkah sepanjang zaman, di kehidupan dunia dan akhirat. Amin, amin,
amin, Yaa Rabbal Alamiin.
“If you can dream it you can do it”
(Jika
kamu dapat bermimpi, kamu dapat melakukannya)
“Sluman,
slumun, slamet. Selameto lek ngemongi jiwo rogo”
(Semoga
dalam situasi dan kondisi apapun mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan. Yakni,
selamat dalam mengasuh jiwa dan raga masing-masing)
Saya, Kawan-Kawan Thoriqoh Syathoriyah Kediri berfoto bersama Gus Anwar Glondong, Kanigoro, Blitar (Sabtu, 21 Desember 2019) |
Saya, Kawan-Kawan Thoriqoh Syathoriyah Kediri berfoto dengan Mbah Kyai Muhammad Mahrosin Mursyid Thoriqoh Syathoriyah Pakel Selopuro Blitar (Sabtu, 21 Desember 2019) |
Tentang
Penulis
Dr. Arif
Muzayin Shofwa, M.Pd., seorang pria ini beralamatkan di Jl.
Masjid Baitul Makmur Sekardangan RT. 03 RW. 09 Papungan, Kanigoro, Blitar, Jawa
Timur. Pria ini pada akhir tahun 2016 dan awal tahun 2017 bersama
kawan-kawannya (seperti Yaoma Tertibi, SH., Winarto, M.Pd.I., Lussy Ana
Anggarani, M.Pd., Alfiah, SE., Eka Rahmawati, M.Pd., Mohammad Miftakhul
Rochman, M.Pd., Muhammad Zainal Abidin, M.Ag dan lainnya) tercatat sebagai Tim
Pendiri Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar
dengan empat program studi, antara lain: (1) Prodi Hukum Tata Keluarga Islam;
(2) Prodi Perbankan Syariah; (3) Prodi Komunikasi Penyiaran Islam; dan (4)
Prodi Ekonomi Islam. Selain itu, pria pecinta teh ini juga merupakan penggagas
pertama Pusat Studi Desa dan Pemberdayaan Masyarakat (PUSDEMAS) Universitas
Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar bersama Yaoma Tertibi, SH. Pria yang yang sering mengikuti
berbagai kajian kebebasan beragama dan HAM serta diskusi lintas agama baik
lokal maupun nasional tersebut dapat dihubungi di nomor HP. 085649706399.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar