Oleh:
Arif Muzayin Shofwan
“Ini merupakan sebuah catatan ketika saya
menemui Romo Prasetia Chung di depan Toko Jamu Jago Ngunut-Tulungagung,
kemudian mengikuti Brokohan dan Sarasehan Kebangsaan di Makam Bung Karno atas
undangan Saudara Jimmy Yanuar tokoh GMNI Blitar, serta membaca Surat Yasin
bersama kawan LPDMA di rumah Mbak Nasidatul Laili Kota Blitar.” (Shofwan,
2017)
Pada
Hari Selasa, 06 Juni 2017, bertepatan dengan Hari Lahirnya Bung Karno Sang
Proklamator RI, sekitar pukul 13.00 WIB saya meluncur ke Ngunut-Tulingagung
untuk bertemu dengan Romo Prasetia Chung. Pertemuan saya dengan Romo Prasetia
Chung Surabaya ini adalah berkaitan dengan sebuah buku. Ceritanya, saya pesan
buku berjudul “Melihat Kehidupan ke Dalam” yang isinya berupa ceramah-ceramah
Bhante Sri Pannavaro Mahathera terkait dengan Dhamma Sang Buddha. Buku ini diterbitkan
oleh Vihara Mahasampati Medan. Yah, saya memang ingin baca buku tersebut, dan
Romo Prasetia Chung Surabaya ketepatan ketika saya WA akan bepergian ke
Tulungagung, sehingga saya mengadakan pertemuan di Ngunut untuk mengambil
sebuah buku yang dimaksud. Dan tepat pukul 14.00 WIB, Romo Prasetia Chung
menyerahkan buku tersebut kepada saya, dan kemudian saya akan segera meneruskan
acara saya Brokohan dan Sarasehan Kebangsaan Plus Berbuka Bersama atas undangan
Saudara Jimmy Yanuar (mantan Ketua GMNI Kota Blitar). Langsung saja saya tancap
gas dan naik perahu Getek di Tambangan Ngunut, dan bayarnya sangat murah yakni
Rp. 3000 (Tiga Ribu Rupiah).
Sesampai
di tempat Brokohan dan Sarasehan Kebangsaan yakni Makam Bung Karno, saya
langsung duduk di samping Mas Doni Widodo Papungan. Saya tanya Mas Doni Widodo
tentang di mana keberadaan Mbah Yanti. Mas Doni Widodo menunjukkan Mbak Yanti
duduknya di depan berdekatan dengan suster-suster. Setelah itu, baru acara
dimulai dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dan diteruskna “Mars GMNI”.
Dalam acara ini saya bertemu dengan Mas Muhammad Ajian + Della Suchmawati (dari
unsur The Post Institute Blitar), Mas Denny Saputra dan istrinya, Mas Riyadlus
Sholihin beserta beberapa mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar.
Dalam acara tersebut juga diadakan pengukuhan para anggota Forum Relawan
Demokrasi (FOREDER) Blitar Raya. Dan usai itu masih banyak sambutan-sambutan,
kemudian diteruskan wejangan-wejangan dari Mbah Junaid (Sesepuh GMNI dan tokoh
Nasionalis yang sudah tak asing di Blitar Raya).
Sampai
pada puncak acara yakni acara Brokohan dipimpin oleh Bapak Ririn dari Tlogo
yang sudah saya kenal, kemudian diteruskan doa penutup yang dibawakan oleh
Saudara Hadi Susanto, yang juga sudah saya kenal sebelumnya. Setelah ditutup
dengan doa, ternyata datangnya waktu Maghrib masih kurang lima menit lagi. Maka
dari itu, untuk menanti datangnya waktu Magrib, diisi gending-gending dari
sebuah Group Campursari yang sejak awal diundang di acara tersebut. Saya lupa
apa nama group tersebut. Ketika waktu Mahgrib tiba, saya berbuka puasa di
samping Mas Frendy Syahputra (salah seorang pengusaha mebel dari Blitar
Selatan) yang sering diskusi di The Post Institute Blitar, Mas Muhammad Ajian +
Della Suchmawati (dari unsur The Post Institute Blitar), dan Mas Riyadhus
Sholihin (dari unsur Universitas Nahdlatul Ulama [UNU] Blitar). Setelah acara
ini selesai, saya lalu cabut dan pulang mbarengi Mbak Yanti yang pada saat itu
akan bertakziah di sebuah rumah dalam perumahan Sentul. Saya mengantarkan Mbak
Yanti sampai depan rumah yang diziarahi tersebut.
Setelah
itu, saya cabut dan mencari masjid untuk melakukan shalat Maghrib, kemudian
Isyak dan Tarawih sekali. Setelah sana-sini shalat Tarawih bubar/selesai, saya
lalu menmenuhi undangan Mbak Nasidatul Laili di jalan Muria Blitar, yang
dilewatkan melalui Ustadz Sakrip. Di rumah Mbah Laili tersebut, tampak Ustadz
Sakrip dan Ustadz Sugianto (Tukang Kunci) sudah asyik ria berbincang-bincang.
Yah langsung saja, dalam acara “Baca Surat Yasin” di rumah Mbak Laili ini
rata-rata berasal dari alumni Lembaga Pendidikan Dakwah Masjid Agung Kota
Blitar (LPDMA), antara lain: Ustadz Muhammad Rofiq dari Centong, Ustadz
Muhyiddin Duwet, Ustadz Arief Karangsono, Ustadz Muhammad Dhofier Duwet, Ustadz
Yogi Sentul, dan lain sebagainya. Jadi seakan-akan acara hajat dari Mbak Laili
ini kayak reoni kecil-kecilan dari alumni LPDMA, padahal bukan begitu.
Begitulah
kiranya apa yang dapat saya ceritakan pada malam ini, mungkin ini saja catatan
harian (cahar) saya hari ini. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Kuasa selalu
memberkati apa yang saya tulis ini. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Pengasih
selalu mengasihi semua hamba-Nya. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Pengampun
selalu mengampuni kesalahan saya dalam menulis catatan harian (cahar) saya ini.
Mudah-mudahan pertemuan saya dengan Romo Prasetia Chung, Brokohan dan Sarasehan
Kebangsaan yang diselenggarakan oleh GMNI Kota Blitar di Makam Bung Karno,
serta Baca Surat Yasin 41 Kali Selama Tiga Hari (nantinya direncanakan Malam Rabo; Malam Kamis; dan Malam Jumat) di
rumah Mbak Nasidatul Laili di Jalan Muria Kota Blitar tersebut selalu membawa berkah
sepanjang zaman, di kehidupan dunia dan akhirat. Amin, amin, amin, Yaa Rabbal Alamiin.
“If you can dream it you can do it”
(Jika
kamu dapat bermimpi, kamu dapat melakukannya)
“Sluman,
slumun, slamet. Selameto lek ngemongi jiwo rogo”
(Semoga
dalam situasi dan kondisi apapun mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan.
Yakni, selamat dalam mengasuh jiwa dan raga masing-masing)
Undangan yang dikirim oleh Jimmy Yanuar (GMNI) ke Group WA Forum Persaudaraan Blitar Raya (Dokumentasi, 2017) |
Pengukuhan FOREDER Blitar Ray, tampak Mbah Junaid (Sesepuh GMNI) berada di kursi roda (Dokumentasi, 2017) |
Usai baca Surat Yasi 41 kali selama tiga hari di rumah Mbak Nasidatul Laili Jalan Muria Kota Blitar (Dokumentasi, 2017) |
Tentang
Penulis
Arif
Muzayin Shofwan, seorang pria yang menyelesaikan S3/PAI di
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini beralamatkan di Jl. Masjid Baitul
Makmur Sekardangan RT. 03 RW. 09 Papungan, Kanigoro, Blitar, Jawa Timur. Pria
ini pada akhir tahun 2016 dan awal tahun 2017 bersama kawan-kawannya (seperti
Yaoma Tertibi, SH., Winarto, M.Pd.I., Lussy Ana Anggarani, M.Pd., Alfiah, SE.,
Eka Rahmawati, M.Pd., Mohammad Miftakhul Rochman, M.Pd., Muhammad Zainal
Abidin, M.Ag dan lainnya) tercatat sebagai Tim Pendiri Fakultas Agama Islam
(FAI) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar dengan empat program studi,
antara lain: (1) Prodi Hukum Tata Keluarga Islam; (2) Prodi Perbankan Syariah;
(3) Prodi Komunikasi Penyiaran Islam; dan (4) Prodi Ekonomi Islam. Selain itu,
pria pecinta teh ini juga merupakan penggagas pertama Pusat Studi Desa dan
Pemberdayaan Masyarakat (PUSDEMAS) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar
bersama Yaoma Tertibi, SH. Pria yang yang sering mengikuti berbagai kajian
kebebasan beragama dan HAM serta diskusi lintas agama baik lokal maupun
nasional tersebut dapat dihubungi di nomor HP. 085649706399.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar