Oleh: Arif Muzayin
Shofwan
“Tulislah apapun yang dapat Anda tulis, siapa
tahu bermanfaat bagi orang lain, siapa tahu Tuhan memberikan berkah dari
tulisan ini.”
(Anonim)
Hari
Minggu, 19 Maret 2017, saya bersama Gus Ilham Rofii (Pengasuh Laskar Wirogaten,
Jatimalang, Sentul, Kota Blitar) dan Mas Putu Ari Sudana (seorang trah
keturunan Bali dan Sunan Tembayat) bersilaturrahim ke rumah Bapak Candra,
Nglegok, Kab. Blitar. Perlu diketahui bahwa Bapak Candra merupakan anggota DPR
Kabupaten Blitar dari PKB. Pertama kali, yang mengajak saya dalam acara ini
adalah Mas Putu Ari Sudana. Kemudian kami bertemu di rumah Gus Ilham Rofii.
Yah, rumah Gus Ilham Rofii biasanya dipakai pertemuan berbagai kawan yang
berbeda latar belakang. Di kediaman Gus Ilham Rofii tersebut, kami biasanya
mengadakan berbagai macam diskusi. Diskusi di tempat Gus Ilham Rofii biasanya
berputar pada penempuhan spiritual Islam dan lainnya.
Sebelum
saya pribadi meluncur ke kediaman Gus Ilham Rofii, saya terlebih dahulu mampir
ke Yayasan Kyai Raden Muhammad Kasiman yang berada di Utara Masjid Agung Kota
Blitar. Di yayasan tersebut saya bertemu dengan Mas Hariyanto dan istrinya yang
kesehariannya biasanya di tempat tersebut. Ketepatan pada hari ini Yayasan Kyai
Raden Muhammad Kasiman sedang mendatangkan anak-anak yatim piatu didikannya.
Anak-anak yatim piatu tersebut diajari berbagai macam ajaran cinta tanah air
Indonesia. Salah satu anak perempuan yang yatim piatu disuruh maju ke depan
untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya. Ada lagi yang disuruh maju untuk
menghafalkan sebuah doa-doa pendek. Yah, inilah yang biasanya dilakukan Yayasan
Kyai Raden Muhammad Kasiman. Selain menyantuni anak-anak yatim piatu, yayasan
ini juga memberikan bimbingan yang lainnya.
Biasanya
ketika saya berada di Yayasan Kyai Raden Muhammad Kasiman, kami menyempatkan
diri berziarah ke makam Kyai Raden Imam Burhan yang berada di belakang Masjid
Agung Kota Blitar. Dan perlu diketahui bahwa Kyai Raden Imam Burhan merupakan
cucu dari Kyai Raden Muhammad Kasiman. Kyai Raden Imam Burhan juga merupakan
penghulu ke-VII di Blitar. Beliau merupakan tokoh yang merehab Masjid Agung
Kota Blitar yang awalnya bangunannya terdiri dari kayu Jati menjadi tembok yang
sangat megah. Dalam hati ketika berziarah ke makam Kyai Raden Imam Burhan saya
berdoa mudah-mudahan beliau diampuni segala dosanya oleh Tuhan Yang Maha
Pengampun. Mudah-mudahan Kyai Raden Imam Burhan selalu bahagia dalam kehidupan
yang saat ini dialaminya. Amiin.
Setelah
itu, saya memotret kegiatan-kegiatan anak yatim piatu di Pendopo Pangulon
Yayasan Kyai Raden Muhammad Kasiman tersebut. Tampak keceriaan anak-anak
tersebut yang didampingi para pengasuh. Tampak pula, Bapak Kyai Raden Tranggono
juga ikut mengasuh dan mengetes doa-doa harian bagi anak-anak tersebut. Dalam
hati saya membatin, wah suatu perbuatan yang mulia. Mereka sangat perhatian
kepada anak yatim piatu. Mudah-mudahan segala amal mereka diterima oleh Allah
Yang Maha Kuasa. Amiin.
Usai
saya memotret kegiatan anak-anak yatim piatu tersebut, saya lalu mohon diri
kepada Mas Hariyanto dan istrinya untuk selanjutnya meluncur ke rumah Gus Ilham
Rofii Sang Pengasuh Laskar Wirogaten di Jatimalang, Sentul, Blitar. Sesampai di
rumah Gus Ilham Rofii, tampak Mas Putu Ari Sudana dan Gus Ilham Rofii sedang
asyik berbincang-bincang di teras depan rumah.
Setelah
ikut bincang-bincang sebentar, kami bertiga kemudian segera meluncur ke rumah
Bapak Candra Nglegok, Blitar. Perlu diketahui bahwa Bapak Candra merupakan
keturunan Kyai Raden Imam Burhan yang saya ziarahi tadi. Di tempat Bapak Candra
ini, kami bertiga asyik ngobrol tentang kisah Mbah Kyai Raden Muhammad Kasiman
yang makamnya berada di puncak Gunung Pegat Srengat berdekatan dengan makam
Tumenggung Ndoro Tedjo. Sementara Mas Ari Sudana menceritakan bahwa dia
merupakan trah dari Mbah Kyai Soeroredjo Kauman Kota Blitar. Dan Gus Ilham
Rofii memperkenalkan bahwa dia merupakan trah keturunan Mbah Kyai Raden Ngabehi
Wirogati, yakni seorang ulama jaman Mataraman yang mbabat desa Jatimalang,
Sentul, Kota Blitar, dan merupakan guru dari Mbah Kyai Abdul Jamal (yang mbabat
desa Santren, Kota Blitar).
Ah,
pokok gayeng lah perbincangan hari ini hingga kami bertiga pamit berziarah ke
makam Syaikh Subakir dan Syaikh Sentono Dhowo di Utara Candi
Palah Penataran. Ketika sampai di makam Syaikh Subakir, ketepatan makam ini
dipugar untuk direnovasi. Oleh karenanya, kami bertiga langsung berziarah
menuju makam Syaikh Sentono Dhowo di Utara makam Syaikh Subakir yang berjarak
kurang lebih dua kilometer. Di makam Syaikh Sentono Dhowo, tampak ada
tiga makam yang dikeramatkan oleh para penziarah, di antaranya: (1) Syaikh
Badruddin; (2) Syaikh Badrul Alim; dan (3) Syaikh Badrul Zaman. Kami
bertiga berziarah ke pusara makam tiga tokoh tersebut. Akan tetapi, kami
bertiga berziarah lebih lama di makam Syaikh Badruddin. Yah, udaranya dingin,
sejuk, dan sangat nyaman untuk meditasi serta menyerap energi positif.
Usai
berziarah dan meditasi, kami bertiga berbincang-bincang dengan dua pengelola
makam tersebut, yaitu Mbah Imam Musthofa dan Mbah Suprih. Ada banyak pertanyaan
yang saya ajukan kepada dua pengelola makam tersebut. Mbah Suprih menyatakan
bahwa ketiga tokoh yang dimakamkan di areal makam “Syaikh Sentono Dhowo”
tersebut merupakan sahabat karib dari Syaikh Subakir. Dan sebenarnya ada
satu lagi sahabat Syaikh Subakir yang dimakamkan di Puncak Gunung Gedang yang
bernama Syaikh Marzuqi. Dan banyak lagi kisah-kisah lain dari dua orang
pengelola makam Syaikh Sentono Dhowo tersebut hingga akhirnya kami bertiga
pamit pulang ke rumah.
Yah, sebenarnya
masih banyak sekali cerita-cerita lainnya yang menyangkut tentang Syaikh
Subakir dan Syaikh Sentono Dhowo. Namun, mungkin hanya sampai di sini saja
catatan harian (cahar) saya hari ini. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Kuasa
selalu memberkati kami bertiga. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Pengasih selalu
mengasihi semua hamba-Nya. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Pengampun selalu mengampuni
kesalahan saya dalam menulis catatan harian (cahar) saya ini. Mudah-mudahan segala
kegiatan saya bertiga hari ini selalu membawa berkah sepanjang zaman, di
kehidupan dunia dan akhirat. Mudah-mudahan kami bertiga selalu jaya dalam
berbagai segi, mulai dari spiritual, ekonomi, sosial, politik, pendidikan, dan
lainnya. Amin, amin, amin. Yaa Rabbal Alamiin.
“If you can dream it you can do it”
(Jika kamu dapat
bermimpi, kamu dapat melakukannya)
“Sluman, slumun, slamet. Selameto lek ngemongi jiwo
rogo”
(Semoga dalam
situasi dan kondisi apapun mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan. Yakni,
selamat dalam mengasuh jiwa dan raga masing-masing)
Bapak Candra, Saya (Arif Muzayin Shofwan), dan Gus Ilham Rofii (Dokumentasi, 2017) |
Bapak Candra, Mas Putu Ari Sudana, dan Saya (Arif Muzayin Shofwan) |
Kegiatan anak-anak yatim piatu di Yayasan Kyai Raden Muhammad Kasiman di Pandopo Pangulon Utara Masjid Agung Kota Blitar (Dokumentasi, 2017) |
Kegiatan anak-anak yatim piatu di Pendopo Pangulan Yayasan Kyai Raden Muhammad Kasiman Utara Masjid Agung Kota Blitar, tampak ada Bapak Kyai Raden Tranggono (Dokumentasi, 2017) |
Mas Hariyanto saya potret ketika ada kegiatan anak-anak yatim piatu di Pandopo Pangulon, Utara Masjid Agung Kota Blitar (Dokumentasi, 2017) |
Gus Ilham Rofii dan Mas Putu Ari Sudana saya potret ketika bertafakur/meditasi di Makam Syaikh Sentono Dhowo Utara Penataran (Dokumentasi, 2017) |
Arif Muzayin Shofwan sedang berfoto disamping prasasti makam Syaikh Sentono Dhowo (Dokumentasi, 2017) |
Tentang Penulis
Arif Muzayin Shofwan, seorang pria yang ini beralamatkan
di Jl. Masjid Baitul Makmur Sekardangan RT. 03 RW. 09 Papungan, Kanigoro,
Blitar, Jawa Timur. Pria ini pada akhir tahun 2016 dan awal tahun 2017 bersama
kawan-kawannya (seperti Yaoma Tertibi, SH., Winarto, M.Pd.I., Lussy Ana
Anggarani, M.Pd., Alfiah, SE., Eka Rahmawati, M.Pd., Mohammad Miftakhul
Rochman, M.Pd., Muhammad Zainal Abidin, M.Ag dan lainnya) tercatat sebagai Tim
Pendiri Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar
dengan empat program studi, antara lain: (1) Prodi Hukum Tata Keluarga Islam;
(2) Prodi Perbankan Syariah; (3) Prodi Komunikasi Penyiaran Islam; dan (4)
Prodi Ekonomi Islam. Selain itu, pria pecinta teh ini juga merupakan penggagas
pertama Pusat Studi Desa dan Pemberdayaan Masyarakat (PUSDEMAS) Universitas
Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar bersama Yaoma Tertibi, SH. Pria yang yang sering mengikuti
berbagai kajian kebebasan beragama dan HAM serta diskusi lintas agama baik
lokal maupun nasional tersebut dapat dihubungi di nomor HP. 085649706399.
BalasHapusAwalnya aku hanya mencoba main togel akibat adanya hutang yang sangat banyak dan akhirnya aku buka internet mencari aki yang bisa membantu orang akhirnya di situ lah ak bisa meliat nmor nya AKI NAWE terus aku berpikir aku harus hubungi AKI NAWE meskipun itu dilarang agama ,apa boleh buat nasip sudah jadi bubur,dan akhirnya aku menemukan seorang aki.ternyata alhamdulillah AKI NAWE bisa membantu saya juga dan aku dapat mengubah hidup yang jauh lebih baik berkat bantuan AKI NAWE dgn waktu yang singkat aku sudah membuktikan namanya keajaiban satu hari bisa merubah hidup ,kita yang penting kita tdk boleh putus hasa dan harus berusaha insya allah kita pasti meliat hasil nya sendiri. siapa tau anda berminat silakan hubungi AKI NAWE Di Nmr 085--->"218--->"379--->''259'
Assalamu alaikum wr wb
BalasHapusSalam Rahayu salam silaturahim sedulur *_PADEPOKAN LASKAR WIROGATEN_*