Oleh:
Arif Muzayin Shofwan
“Pada tanggal 22 Mei 2017, Mas Budianto
dari Trenggalek menghubungi saya dan menyatakan bahwa beliau memiliki catatan
silsilah trah keturunan dari Mbah Kyai Raden Witono/Syaikh Hasan Ghozali
Kalangbret.”
(Shofwan,
2017)
Sebuah
kisah bahwa seputar tahun 1950-an, Mbah Nyai Salamah, Prambutan, Ponggok,
Blitar dahulu sering mengajak cucunya yang bernama Kiai Muhammad Isa Kerjen,
Srengat, Blitar berjalan kaki ke makam Mbah Kyai Raden Witono/Syaikh Hasan
Ghozali Kalangbret, Tulungagung. Begitu pula, Mbah Kyai Sulaiman Pengasuh
Pondok Al-Asror Kedungcangkring, Pakisrejo, Srengat, Blitar, dulu juga sering
berjalan kaki menuju makam Mbah Kyai Raden Witono/Syaikh Hasan Ghozali
Kalangbret, Tulungagung. Begitu pula, istri Mbah Kyai Ridwan (ibu dari Gus
Hairi Mustofa, Sang Pengasuh Padepokan Pusaka Sunan Tembayat, Srengat, Blitar)
juga terkadang melakukan ziarah ke makam Mbah Kyai Raden Witono/Syaikh Hasan
Ghozali Kalangbret, Tulungagung. Dan banyak keluarga Blitar, Malang, Kediri,
Tulungagung, Trenggalek yang melakukan ziarah ke makam Mbah Kyai Raden
Witono/Syaikh Hasan Ghozali sebab mereka merupakan trah keturunannya.
Para
jamaah dari Blitar, biasanya memulai ziarah ke makam Mbah Kyai Raden Muhammad
Qosim di Puncak Gunung Pegat yang merupakan putra dari Kyai Raden Taklim dan
merupakan keponakan dari Mbah Kyai Raden Witono/Syaikh Hasan Ghozali
Kalangbret, Tulungagung. Setelah itu, mereka berziarah ke makam Mbah Kyai
Sya’ban Gembrang Serang/Mbah Kyai Sya’ban Tumbu yang berada di Makam Auliya’
Mbrebesmili Santren, Bedali, Purwokerto, Srengat, Blitar. Di makam Auliya
Mbrebesmili Santren, Bedali, Purwokerto, Srengat, Blitar, juga dimakamkan
tokoh-tokoh berikut, antara lain:
1. Mbah Kyai Hasan Mujahid (suami Nyai
Marfuatun) dan menantu dari Mbah Kyai Syakban Gembrang Serang. Beliau juga
merupakan tokoh pendiri Masjid Baitul Hasanah Mbrebesmili Santren, Bedali,
Purwokerto, Srengat, Blitar.
2. Mbah Kyai Muhammad Asrori, merupakan
putra dari Mbah Kyai Syakban Gembrang Serang dan merupakan Pendiri Masjid dan
Pesantren Al-Asror di Kedungcangkring, Pakisrejo, Srengat, Blitar.
3. Mbah Kyai Ponco Suwiryo/ Sayyid Bukhori Mukmin, merupakan
ayah angkat dari Pangeran Papak Natapraja/R.M. Djojopernomo. Beliau juga
merupakan saudara dari Mbah Kyai Surya Kesumo/Sayyid Marsuki yang dimakamkan di
Banyakan, Kediri.
4. Dan beberapa
tokoh lainnya seperti: Kyai Kembang Arum, Sayyid Abdulloh, Sayyid Abdurrohman
dan Sayyid Abdurrohim, serta Sayyid Abdurrahman Sulaiman.
Oya kembali
pada esensi dari kisah saya mengenai keturunan Mbah Kyai Raden Witono/Syaikh
Hasan Ghozali Kalangbret, Tulungagung yang berada di Trenggalek. Dan beberapa
trah dari keturunan Mbah Kyai Raden Witono Trenggalek tersebut juga menikah
dengan trah keturunan Mbah Kyai Raden Witono yang berada di Blitar. Salah
satunya adalah Mbah Kyai Naib Talmisani
menikah dengan Nyai Hafidhoh binti Mbah
Kyai Muhammad Asrori yang berada di Gempolkenceng, Srengat, Blitar. Begitu
pula, pertemuan trah keturunan Mbah Kyai Raden Witono/Syaikh Hasan Ghozali dari
jalur yang lainnya, yakni ada beberapa yang bertemu dalam pernikahan dengan
yang lainnya pula. Oya, nama yang menghubungi saya adalah Mas Budianto dari
Trenggalek yang memiliki silsilah nasab hingga Mbah Kyai Raden Witono/Syaikh
Hasan Ghozali Kalangbret, Tulungagung.
Begitulah
kiranya, mungkin ini saja catatan harian (cahar) saya hari ini. Mudah-mudahan
Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberkati apa yang saya tulis ini. Mudah-mudahan
Tuhan Yang Maha Pengasih selalu mengasihi semua hamba-Nya. Mudah-mudahan Tuhan
Yang Maha Pengampun selalu mengampuni kesalahan saya dalam menulis catatan
harian (cahar) saya ini. Mudah-mudahan kegiatan saya semuanya saja, selalu membawa
berkah sepanjang zaman, di kehidupan dunia dan akhirat. Amin, amin, amin, Yaa
Rabbal Alamiin.
“If you can dream it you can do it”
(Jika
kamu dapat bermimpi, kamu dapat melakukannya)
“Sluman,
slumun, slamet. Selameto lek ngemongi jiwo rogo”
(Semoga
dalam situasi dan kondisi apapun mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan.
Yakni, selamat dalam mengasuh jiwa dan raga masing-masing)
Tentang
Penulis
Arif
Muzayin Shofwan, seorang pria ini beralamatkan di Jl.
Masjid Baitul Makmur Sekardangan RT. 03 RW. 09 Papungan, Kanigoro, Blitar, Jawa
Timur. Pria ini pada akhir tahun 2016 dan awal tahun 2017 bersama
kawan-kawannya (seperti Yaoma Tertibi, SH., Winarto, M.Pd.I., Lussy Ana
Anggarani, M.Pd., Alfiah, SE., Eka Rahmawati, M.Pd., Mohammad Miftakhul
Rochman, M.Pd., Muhammad Zainal Abidin, M.Ag dan lainnya) tercatat sebagai Tim
Pendiri Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar
dengan empat program studi, antara lain: (1) Prodi Hukum Tata Keluarga Islam;
(2) Prodi Perbankan Syariah; (3) Prodi Komunikasi Penyiaran Islam; dan (4)
Prodi Ekonomi Islam. Selain itu, pria pecinta teh ini juga merupakan penggagas
pertama Pusat Studi Desa dan Pemberdayaan Masyarakat (PUSDEMAS) Universitas
Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar bersama Yaoma Tertibi, SH. Pria yang yang sering mengikuti
berbagai kajian kebebasan beragama dan HAM serta diskusi lintas agama baik
lokal maupun nasional tersebut dapat dihubungi di nomor HP. 085649706399.
Assalamu'alaikum
BalasHapusMau tanya, gambar yang bawah kok nyai witono/ bukan kiai witoni ya?
Nyuwun sewu, nyambung paseduluran, kulo asli ngawi saking trah mbah nyai mardliyah (ragile mbah raden ageng witono) binti mbah ageng donopuro...
BalasHapus