Oleh:
Arif Muzayin Shofwan
“Tulislah apapun yang bisa Anda tulis,
siapa tahu bermanfaat. Dan selalu berdoalah, semoga setiap apapun yang Anda
tulis akan memberikan manfaat bagi orang-orang yang membutuhkan serta menjadi
berkah bagi mereka semua.”
(Shofwan,
2017)
Hari
Kamis, 04 Mei 2017 saya dapat WA dari salah seorang keturunan Nyai Choiruddin
binti Kyai Raden Taklim Penghulu Srengat, Blitar, yang bermana Bapak Ainal Tulungaung.
Beliau menanyakan kepada saya tentang siapa saja keturunan dari Nyai Choiruddin
binti Kyai Raden Taklim Penghulu Srengat, Blitar. Lalu saya katakan bahwa Nyai
Choiruddin merupakan putra dari Kyai Raden Taklim Penghulu Srengat, Blitar. Yah,
hanya sampai inilah data yang saya miliki. Siapa tahu ada orang yang menyimpan
data-data silsilah Nyai Choiruddin ke bawah. Dalam data yang saya simpan,
disebutkan bahwa Kyai Raden Taklim Penghulu Srengat memiliki beberapa anak
berikut, antara lain:
1. Kyai
Raden Rembang Blitar, yakni tokoh yang konon cikal bakal Rembang Kota Blitar di
Era Mataraman. (Saya katakan beliau ini cikal-bakal Era Mataraman, bukan Era
Majapahitan atau di atasnya lagi lho?. Jadi, tentu saja masih ada tokoh yang
cikal-bakal di atas beliau. Sebab bumi ini hanya digunakan secara bergantian
dari satu generasi ke generasi berikutnya.)
2. Kyai
Raden Mohammad Qosim (Eyang Kasiman), yang merupakan cikal-bakal Masjid Agung
Kota Blitar. Beliau ini merupakan Penghulu I (Pertama) Blitar. Adapun yayasan
Kyai Raden Mohammad Kasiman berada di Utara Masjid Agung Kota Blitar yang dulu
merupakan “Pendopo Pangulon” (pendopo para penghulu Blitar). Sebuah
yayasan sosial yang biasanya menyantuni anak-anak yatim piatu.
3. Nyai
Choiruddin Srengat, dan silsilah inilah yang ditanyakan oleh saudara Bapak
Ainal yang berada di Tulungagung di atas.
4. Kyai
Raden Muhammad Yahya Ponorogo (Saudara yang pernah menelusuri petilasan makam
tokoh ini adalah Gus Gatot Wisnu Wardana yang berada di Purwokerto, Srengat,
Blitar).
Yah, dalam data yang saya
bawa, ke-4 orang di atas inilah yang merupakan putra-putri dari Kyai Raden
Taklim Penghulu Srengat. Saya juga tidak tahu, apakah masih ada putra-putri
yang lain selain data-data yang saya sebutkan.
Nama
dari saudara di Tulungagung yang bertanya pada saya bernama Bapak Ainal, yah
Bapak Ainal. Beliau dulu juga pernah bertanya kepada Bapak Tranggono dan Bapak
Sunu di Blitar, namun keduanya juga tidak mengetahui apa yang ditanyakan. Dalam
hal ini, Bapak Ainal mungkin bisa bertanya kepada Gus Hairi Mustofa Pendiri “Padhepokan
Pusaka Sunan Tembayat” Srengat, Blitar. Adapun silsilah nasab Nyai
Choiruddin binti Kyai Raden Taklim Srengat, Blitar, adalah beliau merupakan trah
keturunan dari Sunan Tembayat (Sayyid Hasan Nawawi), Klaten, Jawa Tengah
dan Sunan Ampel (Haji Bong Swe Hoo) Surabaya. Yah, seputar inilah
bincang-bincang saya dalam sarasehan tersebut. Berikut merupakan silsilah Nyai
Choiruddin binti Kyai Raden Taklim Srengat, Blitar, Jawa Timur:
1. Raden
Rahmatullah (Sunan Ampel/Haji Bong Swe Hoo), berputra:
2. Raden
Maulana Hamzah (Lamongan), berputra:
3. Raden Hasan
Nawawi (Sunan Tembayat/ Sunan Pandanaran II), berputra:
4. Raden Ishaq
Panembahan Jiwo, berputra:
5. Raden
Panembahan Minang Kabul, berputra:
6. Pangeran
Ragil Kuning Wonokerto Ponorogo, berputra:
7. Kyai Pangeran
Wongsodriyo, berputra:
8. Kyai Raden
Nojo Semanding, berputra:
9. Kyai Raden
Donopuro (guru Kyai Muhammad Besari), Sentono, Jetis, Ponorogo, berputra:
10. Kyai Raden
Taklim Penghulu Srengat, Blitar, berputra:
11. Nyai
Choiruddin Srengat Blitar, memiliki putra-putri: (1) Kyai Raden Khatib Anom
Barek; (2) Nyai Ahmad Sleman Penghulu Srengat; (3) Kyai Raden Suratman Srengat;
(4) Kyai Raden Marijo Srengat.
Dalam media
WA tersebut Bapak Ainal menanyakan pada saya: “Keturunan Nyai Ahmad Sleman
siapa saja?. Saya pernah silaturrahmi ke Pak Tranggono dan Pak Sunu juga tidak
tahu. Jika ada info tolong dikabari”. Lalu saya jawab: “Ya. Nanti saya
kabari”. Lalu beliau bertanya lagi: “Kalau alamat Kyai Suratman dan Kyai
marijo Srengat kui ndek Srengat di mana Mas?”. Jawab saya: “Lha saya
belum tahu ini. Srengat biasanya Kauman kalau era-era itu”. Itulah akhir
jawaban saya pada hari tersebut kepada Bapak Ainal Tulungagung. Dalam hati saya
berdoa, mudah-mudahan Bapak Ainal Tulungagung segera menemukan data yang beliu
harapkan. (Catatan: dalam hal ini saya sebenarnya ingin merekomendasikan
Bapak Ainal untuk bertanya kepada Gus Hairi Mustofa di “Padepokan Pusaka
Sunan Tembayat” yang berada di Selatan Pasar Srengat, lalu ke arah Timur
sedikit).
Yah, mungkin
ini saja catatan harian (cahar) saya tentang Nyai Choiruddin binti Kyai Raden
Taklim Penghulu Srengat hari ini. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Kuasa selalu
memberkati pertemuan saya dengan Bapak Ainal walau hanya lewat media WA.
Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Pengasih selalu mengasihi semua hamba-Nya.
Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Pengampun selalu mengampuni kesalahan saya dalam
menulis catatan harian (cahar) saya ini. Mudah-mudahan kegiatan saya hari ini
(mulai dari membalas WA Bapak Ainal, menulis cahar, dan apapun yang baik-baik)
tersebut selalu membawa berkah sepanjang zaman, di kehidupan dunia dan akhirat.
Amin, amin, amin, Yaa Rabbal Alamiin.
“If you can dream it you can do it”
(Jika
kamu dapat bermimpi, kamu dapat melakukannya)
“Sluman,
slumun, slamet. Selameto lek ngemongi jiwo rogo”
(Semoga
dalam situasi dan kondisi apapun mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan. Yakni,
selamat dalam mengasuh jiwa dan raga masing-masing)
Diskusi tentang silsilah nasab, Bapak Candra, Mas Putu Ari Sudana, dan Arif Muzayin Shofwan (Dokumentasi, 2017) |
Tentang
Penulis
Arif
Muzayin Shofwan, seorang pria yang ini beralamatkan di Jl.
Masjid Baitul Makmur Sekardangan RT. 03 RW. 09 Papungan, Kanigoro, Blitar, Jawa
Timur. Pria ini pada akhir tahun 2016 dan awal tahun 2017 bersama
kawan-kawannya (seperti Yaoma Tertibi, SH., Winarto, M.Pd.I., Lussy Ana
Anggarani, M.Pd., Alfiah, SE., Eka Rahmawati, M.Pd., Mohammad Miftakhul
Rochman, M.Pd., Muhammad Zainal Abidin, M.Ag dan lainnya) tercatat sebagai Tim
Pendiri Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar
dengan empat program studi, antara lain: (1) Prodi Hukum Tata Keluarga Islam;
(2) Prodi Perbankan Syariah; (3) Prodi Komunikasi Penyiaran Islam; dan (4)
Prodi Ekonomi Islam. Selain itu, pria pecinta teh ini juga merupakan penggagas
pertama Pusat Studi Desa dan Pemberdayaan Masyarakat (PUSDEMAS) Universitas
Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar bersama Yaoma Tertibi, SH. Pria yang yang sering mengikuti
berbagai kajian kebebasan beragama dan HAM serta diskusi lintas agama baik
lokal maupun nasional tersebut dapat dihubungi di nomor HP. 085649706399.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar