Sabtu, 13 Juni 2020

TEMU DULUR ASOSIASI SPIRITUAL NAHDLATUL ASMA’UL HUSNA (ASNA) MADIUN DAN SANGGAR PATEMBAYATAN BALITARA (BLITAR) SERTA TRAH MBAH SHOLEH SUMENDI PASURUAN


Oleh: Dr. Arif Muzayin Shofwan, M.Pd.

 Ini merupakan sekelumit cerita temu dulur Asosiasi Spiritual Nahdlatul Asma’ul Husna (ASNA) Madiun dengan Sanggar Patembayatan Balitara (Blitar), kemudian bersama-sama ziarah ke makam Syaikh Abu Hasan Kuningan Kanigoro Blitar. Namun terlebih dahulu, ASNA telah berziarah ke makam Mbah Kyai Alif Ahmad Kasan Bendo kota Blitar yang merupakan silsilah keilmuan ASNA. Hari ini pula, saya juga pertemuan dengan Kyai Haji Jazuli Munif Pasuruan (Alumni Pondok Ploso Kediri) bersama salah satu pengurus Naqobah Ansab Auliya’ Tis’ah (NAAT) yang mencari info silsilah Mbah Sumendi Pasuruan. Sayang pertemuan terakhir ini tidak saya dokumentasikan.” (Shofwan, 2020)

          Pada hari Sabtu, 13 Juni 2020, saya kedatangan dua rombongan tamu agung. Pada malam hari saya sudah dihubungi Mas Agus Riyadi (Ki Ageng Brindil) Selopuro Blitar bahwa konco-konco Asosiasi Spiritual Nahdlatul Asma’ul Husna (ASNA) dari Madiun akan datang ke Blitar. Kemudian malam itu juga, Kyai Haji Jazuli Munif Pasuruan (Alumni Ponpes Ploso Kediri) beserta rombongan yang salah satunya adalah Pengurus Naqobah Ansab Auliya’ Tis’ah (NAAT) Kyai Haji Muntasyar Hasyim Sidogiri Pasuruan juga akan ke rumah saya hari itu juga. Berikut merupakan cerita saya, saya pilah-pilah dengan penjelasan seenak saya. Hehehe.

1.   Rombongan ASNA Madiun
Rombongan Asosiasi Spiritual Nahdlatul Asma’ul Husna (ASNA) dibawah pimpinan Gus Malik dari Desa Kedung Dawung, Desa Wonorejo, Kota Caruban, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Jatim, sampai di kediaman Gus Doni Indradi yang lebih dikenal dengan sebutan Ki Ageng Tapel Wates Tlogo, Kanigoro, Blitar, pimpinan Sanggar Patembayatan Balitara (Blitar) sekitar pukul 13. 30 WIB. Awalnya mereka bersama rombongan konco-konco Ponggok, yakni Mas Yuan dkk., dan berziarah ke makam Mbah Kyai Alif Ahmad Kasan Bendo Kota Blitar yang termasuk silsilah keilmuan ASNA. Mbah Kyai Alif Ahmad Kasan juga merupakan guru dari Dr. Ir. Soekarno (Presiden Pertama RI) dan Sudanco Supriyadi (Pahlawan PETA Blitar). Kembali ke cerita ASNA di rumah Gus Doni Indradi (Ki Ageng Tapel Wates) Tlogo, lalu saya langsung tancap gas ke sana. Sampai di sana, kami lalu berziarah makam Syaikh Abu Hasan Kuningan. Hadir pula dalam acara ini adalah Ki Ageng Yani Al-Gandusari Talun Blitar yakni menantu dari Kyai Tobroni Tlogo (trah dari Mbah Kyai Haji Abu Bakar Makam Kubur Dowo Tlogo, Kanigoro, Blitar). Tepat waktu Asyar, ziarah ke Syaikh Abu Hasan selesai dan ketepatan saya dapat bel lewat WA dari ibu saya bahwa rombongan dari Pasuruan sudah sampai di rumah. Juga, saya dapat bel langsung dari Kyai Haji Jazuli Munif sampai lima kali, tapi tidak saya angkat karena pas zikir bersama rombongan ASNA di makam Syaikh Abu Hasan Kuningan. Kata Ki Ageng Brindil, ASNA nanti setelah shalat Asyar di Masjid Nurul Huda Kuningan ini lalu melanjutkan ziarah ke Makam Mbah Wali Tugurejo (Eyang Kromo Prawiro) Sragi Talun Blitar, lalu ke rumah Ki Ageng Brindil Selopuro.

2.   Rombongan Pasuruan (Trah Mbah Sholeh Sumendi)
Karena ada bel dari ibu saya, lalu saya pamitan sama Gus Malik (Pimpinan ASNA Madiun) beserta rombongannya untuk menemui tamu rombongan dari Trah Mbah Sholeh Sumendi Pasuruan. Setelah saya pamit, rombongan Gus Malik melakukan shalat Asyar di serambi Masjid Nurul Huda (peninggalan Syaikh Abu Hasan). Sesampai saya di rumah, saya langsung menemui tamu rombongan Pasuruan, Trah Mbah Sholeh Sumendi di antaranya: Kyai Haji Muntasyar Hasyim (salah satu pengurus NAAT Pasuruan), Kyai Haji Jazuli Munif, dan Kyai Muhammad Nahrowi (Kang Mamad) beserta sopirnya. Beliau-beliau ini mencari data silsilah nasab Mbah Sholeh Sumendi ke atas dari data yang saya pegang (Yakni, dari Yayasan Kyai R. Moh. Kasiman Utara Masjid Agung Kota Blitar). Alhamdulillah, beliau-beliau ini juga ikut keilmuan tharikah Habib Muhammad Lutfi Pekalongan. Kami bincang-bincang juga tentang Habib Muhammad Lutfi, Raden Ayu Lina, dan beberapa silsilah para ulama lainnya. Namun, sayang seribu sayang, pertemuan ini tidak saya dokumentasikan dalam bentuk foto karena lupa. Ya, mungkin karena lupa inilah, mungkin Tuhan akan mempertemukan kami kembali di kesempatan yang lainnya. Amiiiin.

Mungkin ini saja catatan harian (cahar) saya hari ini. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberkati apa yang saya tulis ini. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Pengasih selalu mengasihi semua hamba-Nya. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Pengampun selalu mengampuni kesalahan saya dalam menulis catatan harian (cahar) saya ini. Mudah-mudahan kegiatan saya hari ini, terutama pertemuan dengan ASNA Madiun, dah Keluarga Trah Mbah Sholeh Sumendi Pasuruan, dan semuanya saja, selalu membawa berkah sepanjang zaman, di kehidupan dunia dan akhirat. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu merahmati kita semua dalam keadaan apapun juga. Amin, amin, amin, Yaa Rabbal Alamiin.

 “If you can dream it you can do it”
(Jika kamu dapat bermimpi, kamu dapat melakukannya)

“Sluman, slumun, slamet. Selameto lek ngemongi jiwo rogo”
(Semoga dalam situasi dan kondisi apapun mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan. Yakni, selamat dalam mengasuh jiwa dan raga masing-masing)

 
Foto Asosiasi Spiritual Nahdlatul Asmaul Husna (ASNA) Madiun dibawah pimpinan Gus Malik dan Sanggar Patembayatan Balitara (Blitar) pimpinan Gus Doni Indradi di Makam Syaikh Abu Hasan Kuningan (Didokumentasikan oleh Mas Dhimas Balitara, 2020).
 
Foto sewaktu ASNA dan BALITARA zikir di dalam cungkup Makam Syaikh Abu Hasan Kuningan (Dokumentasi Mas Dhimas Balitara, 2020)
ASNA Madiun dan BALITARA Blitar lagi Kembul Bujono di kediaman Mas Agus Riyadi (Ki Ageng Brindil) Selopuro (Dokumentasi Balitara, 2020)
Tampak nama Rois Idaroh Jatman KH. Muntasyar Hasyim dan Ketua KH. Jazuli Munif yang hari ini datang ke rumah saya mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya Al-Habib Idrus bin Hasan Al-Habsyi Pasuruan


Tentang Penulis

Dr. Arif Muzayin Shofwan, seorang pria yang dalam komunitas Padepokan Padang Jiwo sering dijuluki “Ki Bagus Arief” ini beralamatkan di Jl. Masjid Baitul Makmur Sekardangan RT. 03 RW. 09 Papungan, Kanigoro, Blitar, Jawa Timur. Pria ini pada akhir tahun 2016 dan awal tahun 2017 bersama kawan-kawannya (seperti Yaoma Tertibi, SH., Winarto, M.Pd.I., Lussy Ana Anggarani, M.Pd., Alfiah, SE., Eka Rahmawati, M.Pd., Mohammad Miftakhul Rochman, M.Pd., Muhammad Zainal Abidin, M.Ag dan lainnya) tercatat sebagai Tim Pendiri Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar dengan empat program studi, antara lain: (1) Prodi Hukum Tata Keluarga Islam; (2) Prodi Perbankan Syariah; (3) Prodi Komunikasi Penyiaran Islam; dan (4) Prodi Ekonomi Islam. Selain itu, pria pecinta teh ini juga merupakan penggagas pertama Pusat Studi Desa dan Pemberdayaan Masyarakat (PUSDEMAS) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar bersama Yaoma Tertibi, SH. Pria yang yang sering mengikuti berbagai kajian kebebasan beragama dan HAM serta diskusi lintas agama baik lokal maupun nasional tersebut dapat dihubungi di nomor HP. 085649706399.

6 komentar: