Oleh:
Dr. Arif Muzayin Shofwan, M.Pd.
“Ini merupakan sekelumit cerita temu dulur
Asosiasi Spiritual Nahdlatul Asma’ul Husna (ASNA) Madiun dengan Sanggar
Patembayatan Balitara (Blitar), kemudian bersama-sama ziarah ke makam Syaikh
Abu Hasan Kuningan Kanigoro Blitar. Namun terlebih dahulu, ASNA telah berziarah
ke makam Mbah Kyai Alif Ahmad Kasan Bendo kota Blitar yang merupakan silsilah
keilmuan ASNA. Hari ini pula, saya juga pertemuan dengan Kyai Haji Jazuli Munif Pasuruan (Alumni
Pondok Ploso Kediri) bersama salah satu pengurus Naqobah Ansab Auliya’ Tis’ah
(NAAT) yang mencari info silsilah Mbah Sumendi Pasuruan. Sayang pertemuan
terakhir ini tidak saya dokumentasikan.” (Shofwan, 2020)
Pada hari Sabtu, 13 Juni 2020, saya kedatangan dua
rombongan tamu agung. Pada malam hari saya sudah dihubungi Mas Agus Riyadi (Ki
Ageng Brindil) Selopuro Blitar bahwa konco-konco Asosiasi Spiritual
Nahdlatul Asma’ul Husna (ASNA) dari Madiun akan datang ke Blitar. Kemudian
malam itu juga, Kyai Haji Jazuli Munif Pasuruan (Alumni Ponpes Ploso Kediri) beserta
rombongan yang salah satunya adalah Pengurus Naqobah Ansab Auliya’ Tis’ah
(NAAT) Kyai Haji Muntasyar Hasyim Sidogiri Pasuruan juga akan ke rumah saya hari
itu juga. Berikut merupakan cerita saya, saya pilah-pilah dengan penjelasan
seenak saya. Hehehe.
1. Rombongan ASNA Madiun
Rombongan Asosiasi Spiritual Nahdlatul
Asma’ul Husna (ASNA) dibawah pimpinan Gus Malik dari Desa Kedung Dawung, Desa
Wonorejo, Kota Caruban, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Jatim, sampai di
kediaman Gus Doni Indradi yang lebih dikenal dengan sebutan Ki Ageng Tapel
Wates Tlogo, Kanigoro, Blitar, pimpinan Sanggar Patembayatan Balitara (Blitar)
sekitar pukul 13. 30 WIB. Awalnya mereka bersama rombongan konco-konco Ponggok,
yakni Mas Yuan dkk., dan berziarah ke makam Mbah Kyai Alif Ahmad Kasan Bendo
Kota Blitar yang termasuk silsilah keilmuan ASNA. Mbah Kyai Alif Ahmad
Kasan juga merupakan guru dari Dr. Ir. Soekarno (Presiden Pertama RI) dan
Sudanco Supriyadi (Pahlawan PETA Blitar). Kembali ke cerita ASNA di rumah Gus
Doni Indradi (Ki Ageng Tapel Wates) Tlogo, lalu saya langsung tancap gas ke
sana. Sampai di sana, kami lalu berziarah makam Syaikh Abu Hasan Kuningan.
Hadir pula dalam acara ini adalah Ki Ageng Yani Al-Gandusari Talun Blitar yakni
menantu dari Kyai Tobroni Tlogo (trah dari Mbah Kyai Haji Abu Bakar Makam Kubur Dowo
Tlogo, Kanigoro, Blitar). Tepat waktu Asyar, ziarah ke Syaikh Abu Hasan selesai
dan ketepatan saya dapat bel lewat WA dari ibu saya bahwa rombongan dari
Pasuruan sudah sampai di rumah. Juga, saya dapat bel langsung dari Kyai Haji Jazuli
Munif sampai lima kali, tapi tidak saya angkat karena pas zikir bersama
rombongan ASNA di makam Syaikh Abu Hasan Kuningan. Kata Ki Ageng Brindil, ASNA
nanti setelah shalat Asyar di Masjid Nurul Huda Kuningan ini lalu melanjutkan
ziarah ke Makam Mbah Wali Tugurejo (Eyang Kromo Prawiro) Sragi Talun
Blitar, lalu ke rumah Ki Ageng Brindil Selopuro.
2. Rombongan Pasuruan (Trah Mbah Sholeh Sumendi)
Karena ada bel dari ibu saya, lalu saya pamitan sama Gus
Malik (Pimpinan ASNA Madiun) beserta rombongannya untuk menemui tamu rombongan
dari Trah Mbah Sholeh Sumendi Pasuruan. Setelah saya pamit, rombongan Gus Malik
melakukan shalat Asyar di serambi Masjid Nurul Huda (peninggalan Syaikh Abu
Hasan). Sesampai saya di rumah, saya langsung menemui tamu rombongan Pasuruan, Trah
Mbah Sholeh Sumendi di antaranya: Kyai Haji Muntasyar Hasyim (salah satu pengurus
NAAT Pasuruan), Kyai Haji Jazuli Munif, dan Kyai Muhammad Nahrowi (Kang Mamad)
beserta sopirnya. Beliau-beliau ini mencari data silsilah nasab Mbah Sholeh
Sumendi ke atas dari data yang saya pegang (Yakni, dari Yayasan Kyai R. Moh.
Kasiman Utara Masjid Agung Kota Blitar). Alhamdulillah, beliau-beliau ini juga
ikut keilmuan tharikah Habib Muhammad Lutfi Pekalongan. Kami bincang-bincang juga
tentang Habib Muhammad Lutfi, Raden Ayu Lina, dan beberapa silsilah para ulama lainnya.
Namun, sayang seribu sayang, pertemuan ini tidak saya dokumentasikan dalam
bentuk foto karena lupa. Ya, mungkin karena lupa inilah, mungkin Tuhan akan
mempertemukan kami kembali di kesempatan yang lainnya. Amiiiin.
Mungkin ini
saja catatan harian (cahar) saya hari ini. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Kuasa
selalu memberkati apa yang saya tulis ini. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha
Pengasih selalu mengasihi semua hamba-Nya. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha
Pengampun selalu mengampuni kesalahan saya dalam menulis catatan harian (cahar)
saya ini. Mudah-mudahan kegiatan saya hari ini, terutama pertemuan dengan ASNA
Madiun, dah Keluarga Trah Mbah Sholeh Sumendi Pasuruan, dan semuanya
saja, selalu membawa berkah sepanjang zaman, di kehidupan dunia dan akhirat. Semoga
Tuhan Yang Maha Kuasa selalu merahmati kita semua dalam keadaan apapun juga. Amin,
amin, amin, Yaa Rabbal Alamiin.
“If you can dream it you can do it”
(Jika
kamu dapat bermimpi, kamu dapat melakukannya)
“Sluman,
slumun, slamet. Selameto lek ngemongi jiwo rogo”
(Semoga
dalam situasi dan kondisi apapun mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan.
Yakni, selamat dalam mengasuh jiwa dan raga masing-masing)
Foto sewaktu ASNA dan BALITARA zikir di dalam cungkup Makam Syaikh Abu Hasan Kuningan (Dokumentasi Mas Dhimas Balitara, 2020) |
ASNA Madiun dan BALITARA Blitar lagi Kembul Bujono di kediaman Mas Agus Riyadi (Ki Ageng Brindil) Selopuro (Dokumentasi Balitara, 2020) |
Tentang
Penulis
Dr. Arif
Muzayin Shofwan, seorang pria yang dalam komunitas
Padepokan Padang Jiwo sering dijuluki “Ki
Bagus Arief” ini beralamatkan di Jl. Masjid Baitul Makmur Sekardangan RT.
03 RW. 09 Papungan, Kanigoro, Blitar, Jawa Timur. Pria ini pada akhir tahun
2016 dan awal tahun 2017 bersama kawan-kawannya (seperti Yaoma Tertibi, SH.,
Winarto, M.Pd.I., Lussy Ana Anggarani, M.Pd., Alfiah, SE., Eka Rahmawati,
M.Pd., Mohammad Miftakhul Rochman, M.Pd., Muhammad Zainal Abidin, M.Ag dan
lainnya) tercatat sebagai Tim Pendiri Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas
Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar dengan empat program studi, antara lain: (1) Prodi
Hukum Tata Keluarga Islam; (2) Prodi Perbankan Syariah; (3) Prodi Komunikasi
Penyiaran Islam; dan (4) Prodi Ekonomi Islam. Selain itu, pria pecinta teh ini
juga merupakan penggagas pertama Pusat Studi Desa dan Pemberdayaan Masyarakat
(PUSDEMAS) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar bersama Yaoma Tertibi, SH. Pria
yang yang sering mengikuti berbagai kajian kebebasan beragama dan HAM serta
diskusi lintas agama baik lokal maupun nasional tersebut dapat dihubungi di
nomor HP. 085649706399.
Ok
BalasHapusMantap sekali.. semoga sehat selalu.. sluman slumun slamet
BalasHapusAmiin
BalasHapusSemoga senantiasa diberi kaberkahan Aamiin
BalasHapusSemoga senantiasa diberi kaberkahan Aamiin
BalasHapusPingin silaturahohmi dengan NAAT,.kira" ada kontaknya mbten?
BalasHapus