Buku
Panduan
RITUAL
MENARIK PUSAKA
Disusun
oleh
Muhammad
Agung Priyokusumo
Arif
Muzayin Shofwan
Dikeluarkan
oleh
“KOMUNITAS
PECINTA BUMI SPIRITUAL”
Blitar - Jawa Timur
|
Judul Buku:
“BUKU PANDUAN RITUAL MENARIK
PUSAKA”
Disusun oleh:
Muhammad Agung Priyokusumo
Arif Muzayin Shofwan
Penyunting: Gus Masykur
Penyelaras Akhir: Ahmad Mansuri
Untuk Kalangan Sendiri
Cetakan Pertama, 2018
Dikeluarkan oleh
“KOMUNITAS PECINTA BUMI
SPIRITUAL (KPBS)”
Blitar - Jawa Timur
|
KATA
PENGANTAR
Segala
puji hanya milik Tuhan sebagai penguasa alam semesta. Shalawat dan salam
mudah-mudahan tetap terlimpahkan kepada para Nabi dan Rasul, para ahli bait dan
sahabatnya serta anak Adam di seluruh penjuru dunia. Ada yang menyatakan bahwa menarik
benda pusaka gaib bukanlah suatu perkara yang mudah. Oleh karena perlu niat
yang kuat dan usaha yang serius.
Tulisan
berjudul “Buku Panduan Ritual Menarik Pusaka” ini merupakan sebuah buku yang
menjelaskan tata cara atau teknik menarik benda pusaka yang telah gaib dibawa
khodam penunggu. Buku panduan ini telah diijazahkan oleh Mbah Muhammad Agung
Priyokusumo kepada siapa saja yang berminat mengamalkannya, terutama sekali
amalan dalam Bab I, II, dan III.
Oleh
karena manfaat dari dari buku panduan ini, maka Mbah Muhammad Agung Priyokusumo
dalam ijazah-nya seraya berdoa: “Semoga Allah SWT berkenan mengabulkan dan
melimpahkan rahmat-Nya demi tercapainya segala maksud dan segala apa yang
dihajatkannya. Amiin Ya Rabbal Alamin.’’
Blitar,
26 Juni 2018
Penyusun,
Muhammad
A.P. & Arif M.S.
DAFTAR
ISI
Judul
Buku ~ 1
Kata
Pengantar ~ 3
Daftar
Isi ~ 4
Bab
I: Tawasul Surat Al-Fatikah ~ 5
Bab
II: Teknik Menarik Pusaka ~ 7
Bab
III: Mengambil Pusaka Dan Benda Berharga ~ 9
Bab
IV: Serba-Serbi Yang Berkaitan Dengan Ritual Penarikan Benda Gaib ~ 11
Bab
V: Penjelasan Tentang Beragam Khodam Penunggu Pusaka ~ 13
Daftar
Bacaan ~ 15
Tentang
Penulis - 16
BAB
I
TAWASUL
SURAT AL-FATIKAH
Ada
banyak cara tawasul dengan Surat Al-Fatikah yang diajarkan oleh para kyai
maupun ulama. Namun, tujuan semua itu adalah sama, yakni kirim hadiah Surat
Al-Fatikah kepada mereka yang difatikahi. Tentu saja, dengan hadiah Surat
Al-Fatikah tersebut kita akan mendapatkan balasan kebaikan pula. Ibarat sebuah
ungkapan “Apabila kita menanam kebajikan,
maka kita akan memetik kebajikan yang kita tanam tersebut”. Berikut ini
salah satu cara tawasul Surat Al-Fatikah:
1.
Ila Hadroti Nabiyyil Musthofa
Muhammadin Wa Ala Alihi Wa Shohbihi Aj’main. Al-Fatikah...
2.
Ila Hadroti Jami’il Anbiya’ Wal
Mursalin Khususon Sayyidina Jibril, Mika’il, Isrofil, Izro’il, Wa Hamalatil
Arsy. Al-Fatikah...
3.
Ila Hadroti Jami’il Auliya Was
Sholihin, Wa Jami’il Ulama’il Amilin, Khususun Sayyidina Syaikh Abdul Qodir
Al-Jailani, Syaikh Muhammad Baha’uddin An-Naqsyabandi, Syaikh Abul Hasan
As-Syadzili, Syaikh Abdulloh Arif As-Sathori, Syaikh Al-Habib Abdulloh Bin Alwi
Al-Haddad. Al-Fatikah...
4.
Ila Hadrodi Jami’il Auliya’i Tis’ah,
Khususon Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Giri,
Sunan Kudus, Sunan Kalijogo, Sunan Gunung Jati, Sunan Muria, Sunan Tembayat,
Sunan Geseng, Sunan Mojogung, Sunan Padusan, Sunan Kajenar. Al-Fatikah...
5.
Ila Hadroti Jami’il Muslimin Wal
Muslimat, Wal Mukminin Wal Mukminat. Al-Fatikah...
6.
Ila Hadroti Jami’i Man Ajazani,
Khususon Syaikh Umar Syatho’ Al-Makki, Ustadz Kurdi Ismail, Ustadz Mudhofir
Auliya. Al-Fatikah...
7.
Ila Hadroti... (Cikal Bakal Dusun atau
Desa yang ditempati dalam mengambil pusaka). Al-Fatikah...
8.
Ila Hadroti... (Jika pusaka yang
diambil itu milik seseorang yang sudah meninggal dunia, maka kirim Surat Al-Fatikah
kepada orang tersebut). Al-Fatikah...
9.
Ila Hadroti... (Siapa saja yang
disengaja, antara lain: orang tuanya, nenek moyangnya, guru-gurunya,
keluarganya, teman-temannya, orang yang memberi ijazah amalan ini dan siapa
saja yang berhubungan dengan kita [Jami’i Man Lahu Haqqun Alaina] atau
dalam istilah lain adalah siapa saja yang berhubungan karma dengan kita).
Al-Fatikah...
Demikianlah
cara tawasul Surat Al-Fatikah dalam tradisi yang kami lakukan. Kirim Surat
Al-Fatikah bisa disebutkan satu-persatu ataupun dikumpulkan jadi satu (“dijamak”). Ini semua tergantung
situasi dan kondisi.[]
BAB II
TEKNIK MENARIK
PUSAKA
Ada banyak
teknik untuk menarik pusaka. Berikut adalah “Aji Nyepi Gaman” dan “Aji
Nyepi Wesi Aji” yang diijazahkan oleh Mbah Haji Muhammad Agung Priyokusumo
kepada komunitas spiritual kami:
1.
Aji Nyepi Gaman
Jika Anda ingin mendapatkan gaman pusaka peninggalan
orang-orang dahulu kala, lakukanlah tirakatan “Aji Nyepi Gaman” dengan cara
berikut:
1. Lakukan puasa sunat biasa pada hari Kamis
2. Pada malam Jum’at-nya, datangilah tempat yang Anda
perkirakan menyimpan gaman pusaka. Setelah tawasul Surat Al-Fatikah (Lihat Bab
I), kemudian bacakanlah Surat Al-Ikhlas sebanyak 1.500 x (Seribu
Lima Ratus Kali).
Dengan cara demikian, Insya Allah jika tempat itu
ada gaman pusaka, maka dia akan muncul ke permukaan. Hanya saja kalau belum
berhasil, sebaiknya amalan-amalan ini diulang-ulang kembali hingga berhasil.
2.
Aji Nyepi Wesi Aji
Wesi Aji adalah nama yang sering digunakan orang
untuk menyebut senjata atau pusaka peninggalan orang-orang ampuh zaman dahulu
kala, entah itu berupa keris, tombak, atau lempengan logam belaka. Jika Anda
ingin memperoleh kembali benda-benda tersebut, lakukanlah amalan “Aji Nyepi Wesi
Aji” dengan cara berikut:
1. Datangilah tempat yang Anda duga menyimpan Wesi Aji.
2. Kirim Surat Al-Fatikah (Lihat Bab I), terutama
kepada Syaikh Umar Satho’ Al-Makki. Kemudian kelilingilah tempat tersebut
sambil terus membaca lafadz “ALLOHU HAFIDZ, ALLOHU LATHIF” artinya Allah
Yang Maha Memelihara, Allah Yang Maha Lembut. Setiap kali bacaan, hendaknya
dihembuskan ke arah tempat yang Anda duga menyimpan Wesi Aji.
3. Setelah tuntas berkeliling, kemudian tutuplah dengan
menahan nafas sambil membaca lafadz berikut “AZALIYYUN, HAYYUN, QOYYUM, LAA
YANAM” 3x (Tiga Kali [Tanpa Nafas]), artinya Yang Maha Azali, Yang Maha
Hidup, Yang Maha Berdikari, Dan Tidak Tidur.
Dengan cara demikian, Insya Allah jika tempat itu menyimpan
Wesi Aji, maka dia akan muncul ke permukaan. Dan Anda akan bisa mendapatkan
Wesi Aji tersebut dan Anda tinggal mengambilnya. Hanya saja kalau belum
berhasil, sebaiknya amalan-amalan ini diulang-ulang kembali hingga berhasil.
Ada sebuah ungkapan: “Barangsiapa bersungguh-sungguh, maka dia akan
berhasil”.[]
BAB
III
MENGAMBIL
PUSAKA DAN BENDA BERHARGA
Selain teknik mengambil pusaka yang telah disebutkan
pada Bab I dan II, ada cara lain untuk mengambil gaman atau pusaka (keris atau
lainnya) dan permata berharga dengan menggunakan “Ayat Kursi”. Berikut
adalah cara mengambil pusaka dan benda berharga atau permata dengan media Ayat
Kursi:
1. Berpuasalah 3 (Tiga) hari berturut-turut, dan setiap
malamnya membaca Ayat Kursi sebanyak 1.000 x (Seribu Kali) di
tempat yang terdapat benda pusaka-nya tersebut. Dalam hal ini, Mbah Haji
Muhammad Agung Priyokusumo menyarankan berpuasa 3 (Tiga) hari yang nilainya
sama dengan berpuasa 40 (Empat Puluh) hari, yaitu:
1. Kamis Wage, Jumat Kliwon, Sabtu Legi
2. Jumat Paing, Sabtu Pon, Ahad Wage
3. Sabtu Kliwon, Ahad Legi, Senin Paing
4. Selasa Kliwon, Rabu Legi, Kamis Paing
5. Rabo Pon, Kamis Wage, Jumat Kliwon
Dari lima pilihan di atas bisa dipilih salah satu
(Lihat dalam Kitab Attasadur Adammakna, pada halaman 84)
2. Kalau sudah jelas melihat benda tersebut masuk pada
suatu pohon, maka Anda mengikatkan benang: satu ujung diikatkan pada bagian atas
pohon dan satu ujung diikatkan pada bagian bawah pohon, kemudian dibacakan Ayat
Kursi sebanyak 1.000 x (Seribu Kali)
Dengan demikian, maka Insya Allah akan keluar pusaka
atau gaman dan benda/permata berharga yang dimaksud.
Dalam salah satu literatur disebutkan bahwa ada tiga
hal yang perlu diperhatikan dalam ritual menarik benda gaib bagi pemula, antara
lain:
1.
Niat yang benar, kemauan yang
kuat, keyakinan yang penuh dan tulus. Yakni, tancapkan niat dan tekad yang kuat bahwa dengan izin Tuhan
proses ritual penarikan benda gaib itu menjadi mudah.
2.
Selalu melatih kepekaan dasar
tangan dan mempertajam intuisi. Yakni, kalau tangan Anda peka dan intuisi Anda tajam, maka akan banyak
membantu dalam proses penarikan benda gaib.
3.
Selalu melatih kekuatan fisik dan
teknik pengaturan nafas. Fisik
harus kuat, minimal pada waktu malam tidak gampang masuk angin, sesak nafas,
pusing dan semacamnya. Selanjutnya, dengan melatih pernafasan, akan peka
terhadap benturan energi, baik dorongan maupun tarikan.[]
BAB
IV
SERBA-SERBI
YANG BERKAITAN DENGAN RITUAL PENARIKAN BENDA GAIB
Teknik atau cara ritual menarik pusaka maupun benda
gaib memang banyak ragamnya. Bila pada bab-bab sebelumnya (yakni: Bab I, II,
dan III) merupakan cara yang telah diijazahkan oleh Mbah Haji Muhammad Agung
Priyokusumo, yakni seorang Praktisi Penarikan Benda Gaib yang bermukim di Kota
Blitar, Jawa Timur. Maka berikut ini akan disebutkan serba-serbi yang berkaitan
dengan ritual penarikan benda gaib dari berbagai sumber literatur, di antaranya
berikut ini.
Dalam salah satu sumber literatur juga disebutkan
bahwa apabila Anda benar-benar telah siap menarik benda gaib, maka lakukan
pengetesan (testing) apakah tempat
tersebut ada benda pusaka (benda gaib-nya) atau tidak, dengan cara sebagaimana berikut:
1. Segera menuju tempat yang Anda duga terdapat benda
pusaka/gaib-nya dalam keadaan suci dari hadast besar dan kecil.
2. Sesampai tempat tersebut ucapkan “Bismillah”
dan “Salam Penghormatan” pada penghuni tempat (Sing Mbaurekso) tersebut.
3. Peganglah benda (benda itu bisa berupa tanah, pohon,
batu, dan lainnya) yang ada di tempat tersebut dengan tangan kanan terbuka.
4. Lalu konsentrasikan dan tenangkan hati dan pikiran
Anda, kemudian bacalah Surat Al-Fatikah sebanyak 7x (Tujuh Kali). Yakni
dengan catatan: Satu Surat Al-Fatikah dengan 1 (Satu) tarikan nafas.
5. Apabila dalam benda (bisa tanah, pohon, batu, dll.)
tersebut ada benda pusaka-nya, maka sesudah Anda lakukan hal tersebut, telapak
tangan Anda bakal merasa panas atau hangat. Hal tersebut tergantung seberapa
ampuhnya khodam penunggu benda tersebut.
6. Selanjutnya, setelah mengetahui poin ke-5 tersebut,
maka bagi Praktisi Penarik Pusaka Tingkat Pemula bisa melakukan amalan
“RITUAL PENARIKAN BENDA PUSAKA” yang diijazahkan Mbah Agung (di Bab I, II, dan
III).
7. Namun bagi Praktisi Penarik Pusaka Tingkat Mahir,
biasanya benda tersebut bisa langsung ditarik. Yakni, dengan cara membiarkan
proses poin ke-5 sebentar hingga terasa ada satu benda panas menyentuh telapak
tangan. Setelah itu, lalu menggenggam serta menutup tangan dengan kencang
posisi mengepalkan dua tangan dengan niat agar benda itu mewujud. Lalu membuka
telapak tangan sambil meniupnya dengan cara perlahan-lahan.[]
BAB
V
PENJELASAN
TENTANG BERAGAM KHODAM PENUNGGU PUSAKA
Perlu diketahui bahwa tidak sembarang tempat ada
benda pusaka atau benda gaib-nya. Biasanya, tempat-tempat yang ada benda
pusaka-nya adalah tempat yang dipenuhi aura mistis, yakni aura yang mengandung
tenaga supranatural. Misalnya: bekas kerajaan, pesarean atau makam keramat, wilayah
pertapaan para raja, petilasan para waliyulloh, daerah-daerah angker dan
semacamnya (Gewor, 2014).
Kata Mbah Gewor: “Tak
gampang memang, kita patut punya bekal ilmu supranatural yang tinggi, jadi tak
asal menarik. Pertama yang patut dilakukan adalah menerawang dengan mata batin
mengenai lokasi mana yang ada energi-nya, yang ada pusaka-nya. Sesudah itu kita
baca mantra, komunikasi secara gaib, lalu akhirnya kita dapat ijin dari yang Mbaurekso
atau istilahnya penunggu lokasi angker tersebut. Barulah kita dapat menarik
pusaka itu. Apabila tak dapat ijin-nya, ya sama saja kita ini nyolong/mencuri.”
(Gewor, 2017).
Selanjutnya Mbah Gewor mengingatkan bahwa tidak
semua khodam (penunggu) benda pusaka tersebut mengijinkan benda pusaka itu
diambil. Terkadang khodam itu malah justru mengajak perang kepada Sang Penarik
benda gaib. Siapa yang menang, maka dia yang berhak mendapatkan benda pusaka
gaib tersebut. Seandainya khodam (penunggu) benda gaib itu yang menang, maka
kita tidak akan mendapatkan benda gaib tersebut. Namun apabila Sang Penarik
benda gaib tersebut yang menang, maka dia itulah yang akan memiliki benda gaib
tersebut (Gewor, 2017).
Selain penjelasan tentang khodam (penunggu penunggu
pusaka) di atas, disebutkan dalam salah satu sumber sebagai berikut: “Untuk dapat menarik benda pusaka yang ampuh
dan bertuah bukanlah suatu perkara yang mudah. Karena diperlukan niat yang kuat
dan usaha yang benar-benar serius untuk mendapatkannya. Bahkan dikatakan bahwa
suatu benda pusaka belum tentu akan cocok dengan orang yang menariknya. Oleh
karena itu, benda pusaka akan mencari orang yang cocok dengan dirinya”.
Jadi, konon apabila benda pusaka itu tidak cocok dengan energi dirinya, maka
dia akan banyak madlarat-nya daripada manfaat-nya.
Catatan
Tambahan: Dinyatakan bahwa
seorang yang berniat menjadi Praktisi Penarik Pusaka terlebih dahulu harus
memiliki DAYA MAGNETIS terlebih dahulu. Sebab DAYA MAGNETIS
inilah yang berfungsi sebagai POWER PENARIKAN BENDA PUSAKA dari tempat
persembunyian (ke-gaib-an)-nya (Lihat penjelasan tentang DAYA MAGNETIS tersebut
di dalam “Kitab Suluk Rumekso Ing Napas” pada halaman 13). Semoga buku
kecil ini bermanfaat bagi kita semua. []
DAFTAR
BACAAN
Muhammad
Agung Priyokusumo dan Arif Muzayin Shofwan (2018). Kitab Suluk Rumekso Ing Napas. Blitar: Komunitas Pecinta Bumi
Spiritual.
Muhammad
Agung Priyokusumo (2018). Mengambil Wesi
Aji. Lembaran Ijazah dari Ust. Kurdi Ismail ZA.
--------
(2018). Aji Olah Gaman: Aji Nyepi Gaman
dan Aji Nyepi Wesi Aji. Lembaran ijazah dari H. Mudhofir Aulia.
--------
(2018). Nyepi Gaman. Lembaran ijazah
dari Ust. Kurdi Bin H. Ismail.
Anonim
(2014). Ilmu Menarik Benda Pusaka/Ghoib
Versi Karomah. Diakses dari http://intedaaura. wordpress.com,
pada tanggal 5 Mei 2018.
--------
(2016). Cara Menarik Benda Ghaib Menjadi
Nyata Dengan Mudah Untuk Pemula Tanpa Syarat Puasa. Diakses dari http://kimontok.blogspot.
co.id, pada tanggal 6 Juni 2018.
Mbah
Gewor (2017). Cara Menarik Benda Pusaka
Gaib Bagi Orang Awam. Diakses dari http://www.mbah gewor.com,
pada tanggal 8 Mei 2018.
TENTANG PENULIS
Muhammad
Agung Priyokusumo, lelaki yang lahir pada bulan
November ini merupakan salah seorang spiritualis asli kelahiran Blitar, Jawa
Timur. Pria tersebut banyak mempelajari berbagai macam teknik meditasi, di
antaranya: Meditasi Sufi, Meditasi Samatha, Meditasi Vippasana, Meditasi
Anapanasati, Meditasi Reiki, dan berbagai macam teknik meditasi lainnya. Selain
itu, lelaki yang pernah bekerja sebagai Kepala Bagian Keuangan Bank Negara
Indonesia (BNI) Cabang Blitar ini juga merupakan salah seorang praktisi penarik
pusaka di berbagai petilasan kuno atau tempat yang dianggap keramat. Ada banyak
benda pusaka yang pernah dia tarik, seperti: berbagai macam keris, batu
permata, kul buntet, cacing kanil, dan lain sebagainya.[]
Arif
Muzayin Shofwan, lelaki yang lahir pada bulan Juni
ini merupakan seorang spiritualis yang berasal dari Blitar, Jawa Timur. Lelaki
yang berprofesi sebagai tenaga pendidik di sebuah universitas ini pernah
menulis buku bersama Mbah Haji Muhammad Agung Priyokusumo berjudul “Kitab Suluk Rumekso Ing Napas” dan “Buku Panduan Reiki Tingkat Dasar” serta
“Buku Panduan Ritual Menarik Pusaka” yang
sedang Anda pegang saat ini. Selain itu, secara pribadi, lelaki yang suka
meditasi ini juga pernah menulis buku berjudul “Risalah Dzikir Hifdzul Anfas Wal Aurod Dilengkapi Dengan Sepercik Inti Wejangan
Sunan Tembayat” serta “Risalah Dzikir
Hasbalah” dan judul buku-buku lainnya.[]
Qobiltu nggih, Pak. Amin
BalasHapustrimakasih
BalasHapus