Senin, 22 Oktober 2018

MENJADI PEMATERI YANG MEMBAHAS SEJARAH SYAIKHONA MUHAMMAD KHOLIL AL-BANGKALANI DI GRAHA NU BLITAR


Oleh: Arif Muzayin Shofwan

 Ini merupakan catatan harian ketika saya ketika menjadi pemateri dalam mengkaji sejarah Syaikhona Muhammad Kholil Al-Bangkalani, bersama Gus Dian Kediri dan Mas Fauzan Alfas Malang.” (Shofwan, 2018)

          Pada hari Sabtu, 20 Oktober 2018, saya (Arif Muzayin Shofwan), bersama Gus Dian Kediri, dan Mas Fauzan Alfas Malang diminta mengisi ngaji yang membahas “Syaikhona Muhammad Kholil Al-Bangkalani” di Graha NU, Jatinom, Blitar. Sekelumit yang saya sampaikan dalam forum tersebut adalah bahwa murid Syaikhona Muhammad Kholil Al-Bangkalani memang banyak. Di Blitar, tepatnya di desa Tlogo, Kanigoro, Blitar, terdapat pula murid Syaikhona Muhammad Kholil Al-Bangkalani yang bernama KH. Sibaweh Baghowi. Beliau ini merupakan pendiri Pondok Pesantren Al-Muslihun Tlogo, Kanigoro, Blitar, Jatim. Dari pesantren ini, berkembanglah pendidikan mulai tingkat dasar mulai MI, MTs, MA, hingga perguruan tinggi STIT AL-MUSLIHUN Tlogo, Kanigoro, Blitar.

          Sementara itu, Mas Fauzan Ahfas Malang menyatakan bahwa Syaikhona Muhammad Kholil Al-Bangkalani merupakan PENYAMBUNG MATA RANTAI SILSILAH KEILMUAN para ulama Nusantara. Adapun dua orang guru misterius yang pernah mendidik Syaikhona Muhammad Kholil Al-Bangkalani sebelum berpetualang ke berbagai pesantren di Jawa adalah Bhujuk Dawuh dan Bhujuk Agung. Yakni, dua orang guru yang nyentrik dan aneh yang mendidik Syaikhona Muhammad Kholil sewaktu muda. Keduanya memberi pelajaran kepada Syaikhona Muhammad Kholil di berbagai tempat, di sawah, di gunung-gunung, di pinggir sungai dan lainnya.

          Sementara itu, Gus Dian Kediri banyak memberikan dan mengulas kisah tawadluk-nya Syaikhona Muhammad Kholil Al-Bangkalani. Gus Dian Kediri juga menyampaikan bahwa ada lima jalur nasab Syaikhona Muhammad Kholil Al-Bangkalani yang kelima-nya tersebut bersambung kepada Para Walisongo hingga Rasulullah SAW. Perlu diketahui bahwa Gus Dian Kediri pada saat menjadi pemateri dalam acara ini, ternyata sedang menulis sejarah kisah Syaikhona Muhammad Kholil Al-Bangkalani tersebut. Semoga cepat selesai Gus Dian!. Amiin.

Sebenarnya banyak sekali yang ingin saya kisahkan dalam artikel ini. Namun apa daya-nya, saya hanya bisa bercerita sampai di sini saja. Begitulah kiranya, dan mungkin hanya ini saja catatan harian (cahar) saya hari ini. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberkati apa yang saya tulis ini. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Pengasih selalu mengasihi semua hamba-Nya. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Pengampun selalu mengampuni kesalahan saya dalam menulis catatan harian (cahar) saya ini. Mudah-mudahan kegiatan saya semuanya saja pada hari ini selalu membawa berkah sepanjang zaman, di kehidupan dunia dan akhirat. Amin, amin, amin, Yaa Rabbal Alamiin.

 “If you can dream it you can do it”
(Jika kamu dapat bermimpi, kamu dapat melakukannya)

“Sluman, slumun, slamet. Selameto lek ngemongi jiwo rogo”
(Semoga dalam situasi dan kondisi apapun mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan. Yakni, selamat dalam mengasuh jiwa dan raga masing-masing)

Pengumuman Ngaji Sejarah Syaikhona Muhammad Kholil Al-Bangkalani (Dokumentasi, 2018)
 
Berfoto sebelum acara: (1) KH. Muhammad Ardani (1) Fauzan Alfas Malang (3) Arif Muzayin Shofwan (4) Gus Dian Kediri (5) Sang Moderator Acara.
Saat berlangsung acara (Dokumentasi, 2018)

Tentang Penulis
Arif Muzayin Shofwan, seorang pria ini beralamatkan di Jl. Masjid Baitul Makmur Sekardangan RT. 03 RW. 09 Papungan, Kanigoro, Blitar, Jawa Timur. Pria ini pada akhir tahun 2016 dan awal tahun 2017 bersama kawan-kawannya (seperti Yaoma Tertibi, SH., Winarto, M.Pd.I., Lussy Ana Anggarani, M.Pd., Alfiah, SE., Eka Rahmawati, M.Pd., Mohammad Miftakhul Rochman, M.Pd., Muhammad Zainal Abidin, M.Ag dan lainnya) tercatat sebagai Tim Pendiri Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar dengan empat program studi, antara lain: (1) Prodi Hukum Tata Keluarga Islam; (2) Prodi Perbankan Syariah; (3) Prodi Komunikasi Penyiaran Islam; dan (4) Prodi Ekonomi Islam. Selain itu, pria pecinta teh ini juga merupakan penggagas pertama Pusat Studi Desa dan Pemberdayaan Masyarakat (PUSDEMAS) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar bersama Yaoma Tertibi, SH. Pria yang yang sering mengikuti berbagai kajian kebebasan beragama dan HAM serta diskusi lintas agama baik lokal maupun nasional tersebut dapat dihubungi di nomor HP. 085649706399.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar