Minggu, 03 November 2019

KITAB WAROSAT RISALAH MAHDIYAH


Kitab Warosat
RISALAH MAHDIYAH
Warisan Dari Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani Tulungsari Garum Blitar


Dr. Arif Muzayin Shofwan, M.Pd.





Dikeluarkan oleh
MAJELIS DISKUSI BALITARA

 
Blitar Raya – Jawa Timur
PENDAHULUAN
Segala puji hanya milik Tuhan sebagai penguasa alam semesta. Shalawat dan salam mudah-mudahan tetap terlimpahkan kepada para Nabi Muhammad SAW, para ahli baitnya dan sahabatnya. Dalam sebuah doanya, Rasulullah SAW berdoa: “Rabbi Zidnii Ilmaa War’zuqnii Fahma” artinya: “Ya Tuhanku, tambahkan padaku ilmu pengetahuan dan berilah aku rejeki berupa pemahaman (terhadap ilmu-ilmu tersebut).”
Buku yang berjudul “Kitab Warosat Risalah Mahdiyah” ini berisi tentang ilmu-ilmu warisan dari Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani (Mursyid Tharikat Tijaniyah) Tulungsari Garum Blitar.  Saya amat sangat senang bisa menularkan sekelumit amalan-amalan dan doa-doa warisan beliau ini kepada mereka atau siapa saja yang membutuhkannya.
Demikian pendahuluan dari kami, mudah-mudahan buku atau kitab ini bisa mendukung bagi para penempuh spiritual yang ingin menambah wawasan ilmu-ilmu sesepuh. Mudah-mudahan kitab ini dicatat sebagai ilmu yang bermanfaat dan berkah kini dan esok, lahir dan batin.
Blitar, 24 Oktober 2019
Khodim “Majelis Diskusi Balitara” Blitar Raya

Dr. Arif Muzayin Shofwan, M.Pd.

1.   MENGOBATI SEGALA PENYAKIT
Caranya adalah:
1.    Carilah Air Naisan (air hujan di bulan April). Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani Tulungsari Garum Blitar biasanya pasti punya persediaan air seperti ini.
2.    Air tersebut lalu dibacakan “AYAT LIMA”, selanjutnya air tersebut diminumkan pada orang yang sakit.
(Ijazah dari Gus Muhammad Sakya, beliau dari Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani Tulungsari, Garum, Blitar)
2.   PERHITUNGAN KETABIBAN SYAIKH HADIN MAHDI AT-TIJANI
Dalam menghitung perjodohan, pekerjaan, karir, dan lain sebagainya, biasanya Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani memakai hisab atau hitungan berdasar “Kitab Abu Ma’syar Al-Falaki”.
Keterangan: Ayat Lima (hal. 3), Hizib Nashor (hal. 6), doa akhir Surat Al-Baqarah (hal. 7) bisa dicari sendiri
 
Pernah suatu hari ada pasien yang komplain kepada Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani: “Hal semacam itu apa tidak musyrik wahai Kyai?”. Jawab Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani: “Lha ini adat atau adatullah (adatnya Allah). Kalau hanya sekedar ingin musyrik saja gampang kok, tidak usah memakai hitung-hitungan kayak gini, shalat agar dipuji manusia lain itu juga musyrik”. (Ijazah dari Gus Muhammad Sakya, cucu Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani Tulungsari, Garum, Blitar)

3.   MENGOBATI SEGALA PENYAKIT DAN WIRID PELAJAR/SANTRI
Surat Fatikah berkhasiat sebagaimana berikut:
1.    Surat Fatikah dibaca 313x (Tiga Ratus Tiga Belas Kali) pada air putih, lalu diminumkan pada orang yang sakit.
2.    Surat Fatikah dibaca 41x (Empat Puluh Satu Kali) setiap hari, wirid bagi para pelajar atau santri.
(Ijazah dari Mbah Kyai Ali Yasin Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Gaprang Kanigoro Blitar, yang beliau dapatkan dari Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani Tulungsari, Garum, Blitar)
4.   OBAT SAKIT MATA
Caranya adalah:
1.    Sakit mata ringan, caranya: celak dicampuri minyak Misik kemudian untuk celakan.
2.    Sakit mata yang berat, caranya: minyak Jakfaron, peru kambing Jawa, Jinten hitam ditumbuk, lalu dicampur untuk tetes mata.
Waktu ditinggal wafat orang tuanya, yang momong Syaikh Hadin Mahdi adalah Mbah Kyai Haji Ahmad Dasuqi Sekardangan (Keterangan dari Mbah Kyai Zainuddin Sekardangan, Kanigoro, Blitar)
 
(Ijazah dari Gus Muhammad Sakya, beliau dari kakeknya yaitu Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani Tulungsari, Garum, Blitar).

5.   SAKIT PERUT DAN BATUK

5.   MENGOBATI BATUK
Caranya adalah: perasan buah Bentis (buah Pace) dibacakan Ayat Kursi sebanyak 7x (Tujuh Kali) lalu diminum.
(Ijazah dari Gus Muhammad Sakya, yang beliau peroleh dari Syaikh Hadin Mahdi Tulungsari, Garum, Blitar)
6.   BOBOK SAAT SYAIKH HADIN MAHDI SAKIT BERBULAN-BULAN
Gus Muhammad Sakya (salah satu cucu dari Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani) berkata: “Bobok saat Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani sakit sampai berbulan-bulan adalah saya buatkan:
1.    Jahe
2.    Brambang (Bawang Merah)
3.    Daun Kelor
4.    Jinten Hitam
5.    Daun Lombok
Lima bahan tersebut ditumbuk halus kemudian untuk bobok Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani. Kata Gus Muhammad Sakya: “Ini adalah saran dari seorang kyai di Cirebon dan sakitnya Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani karena terjatuh, alhamdulillah resep ini yang berjodoh dan manjur”.
Majelis Diskusi Balitara menggali kearifan lokal yang terpendam
 
(Ijazah dari Gus Muhammad Sakya Tulungsari saat merawat Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani, Tulungsari, Garum, Blitar)

7.   SAKIT MAU MENINGGAL DUNIA
Caranya adalah: Bacakan Surat Fatikah secara Washol (satu surat tanpa berhenti) sebanyak 3000x (Tiga Ribu Kali) pada air putih, kemudian minumkan dan usapkan pada orang yang sakit mau meninggal dunia.
(Ijazah dari Gus Muhammad Sakya, yang beliau peroleh dari Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani Tulungsari, Garum, Blitar).
8.   AMALAN PENERANG HATI
Caranya adalah:
Buatlah ramuan dengan bahan berikut:
1.    Cabe
2.    Minyak Jakfaron
3.    Legen
4.    Jintan Hitam (tambahan dari Mbah Kyai Baidowi Surabaya)
Empat bahan tersebut diramu, lalu dibacakan Hizib Nashor, lalu diminum.
Mbah Kyai Haji Ahmad Dasuqi Sekardangan dulu mondok di pondok Mbah Kyai Abdurrohman Kebonsari Garum (ayah dari Syaikh Hadin Mahdi). [Keterangan Mbah Kyai Zainuddin]
 
(Ijazah dari Gus Muhammad Sakya, beliau berasal dari Mbah Kyai Baidowi Surabaya yang diperoleh dari Syaikh Abdul Hamid Pasuruan)


9.   DOA YANG DIANJURKAN SYAIKH HADIN MAHDI AT-TIJANI AGAR SELALU DIBACA
Dikisahkan oleh Gus Muhammad Sakya bahwa pada tahun 1975 saat Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani berhaji di Mekah. Yakni, sampai di Mekah, semua doa-doa manasik haji yang dihafalkan oleh Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani hilang dari ingatannya. Akhirnya, Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani membeli buku catatan doa-doa untuk dipelajari dan diamalkannya. Anehnya, datanglah seseorang lalu meminta buku catatan doa-doa tersebut dan digantilah dengan uang.
Selanjutnya, Syaikh Hadin Mahdi minta buku catatan doa-doa lagi kepada pimpinan haji. Akan tetapi, sebelum buku catatan doa-doa tersebut diamalkannya, lalu keburu terjatuh dalam air dan tak bisa dibaca lagi. Berawal dari kejadian tersebut, Syaikh Hadin Mahdi akhirnya pasrah kepada Allah tanpa berdoa. Dan saat melaksanakan amalan haji, beliau hanya bisa mengamini saja dan merasa sangat gelisah sekali.
Ketika Syaikh Hadin Mahdi merasa sangat gelisah, beliau lalu mendekat pada ka’bah dan menempel di multazam, sembari mengiba kepada Allah dalam waktu yang cukup lama sambil menangis meminta diajari bacaan doa yang terbaik. Tiba-tiba saja, Syaikh Hadin Mahdi mendengar suara dari dalam ka’bah yaitu Doa Akhir Surat Al-Baqarah: “Robbana Laa Tu’akhidnaa In Nasiina... Dst.”
Dari kejadian inilah, Syaikh Hadin Mahdi selalu mengamalkan doa akhir Surat Al-Baqarah tersebut sampai akhir hayatnya. Sepulang dari haji, Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani kemudian mencari tafsirnya doa tersebut, dan beliau menyimpulkan bahwa hanya dalam doa itulah sebenarnya kebutuhan manusia di dunia dan akhirat. Selanjutnya, Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani lalu menghimbau kepada para santrinya agar selalu mengamalkan doa tersebut.
(Ijazah dari Gus Muhammad Sakya yang beliau peroleh dari Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani, Tulungsari, Garum, Blitar).


WIRID LAZIMAH THARIKAT TIJANIYAH
Perlu diketahui bahwa Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani Tulungsari Garum Blitar merupakan Mursyid atau Muqoddam Tharikat Tijaniyah di wilayah Blitar. Oleh sebab itu, disini saya suguhkan Wirid Lazimah Tharikat Tijaniyah yang biasa dibaca setiap pagi dan sore:
1.    Astaghfirullah 100x (Seratus Kali)
2.    Shalawat dengan lafadz apapun 100x (Seratus Kali)
3.    Lailahaillalloh 100x (Seratus Kali)
Wirid Lazimah Tharikat Tijaniyah ini bisa dibaca dalam hati, sambil duduk, berdiri, berjalan, dan berbaring. Untuk mengamalkan wirid lazimah ini, bisa berhubungan dengan Mursyid atau Muqoddam Tharikat Tijaniyah terdekat. Demikian dari saya, semoga membawa manfaat dan berkah melimpah. []
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar