Kitab
Warosat
RISALAH
MAHDIYAH
Warisan
Dari Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani Tulungsari Garum Blitar
Dr.
Arif Muzayin Shofwan, M.Pd.
Dikeluarkan
oleh
MAJELIS
DISKUSI BALITARA
|
PENDAHULUAN
Segala
puji hanya milik Tuhan sebagai penguasa alam semesta. Shalawat dan salam
mudah-mudahan tetap terlimpahkan kepada para Nabi Muhammad SAW, para ahli baitnya
dan sahabatnya. Dalam sebuah doanya, Rasulullah SAW berdoa: “Rabbi Zidnii Ilmaa War’zuqnii Fahma”
artinya: “Ya Tuhanku, tambahkan padaku ilmu pengetahuan dan berilah aku rejeki
berupa pemahaman (terhadap ilmu-ilmu tersebut).”
Buku
yang berjudul “Kitab Warosat Risalah Mahdiyah” ini berisi tentang ilmu-ilmu
warisan dari Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani (Mursyid Tharikat Tijaniyah) Tulungsari
Garum Blitar. Saya amat sangat senang
bisa menularkan sekelumit amalan-amalan dan doa-doa warisan beliau ini kepada
mereka atau siapa saja yang membutuhkannya.
Demikian
pendahuluan dari kami, mudah-mudahan buku atau kitab ini bisa mendukung bagi
para penempuh spiritual yang ingin menambah wawasan ilmu-ilmu sesepuh. Mudah-mudahan
kitab ini dicatat sebagai ilmu yang bermanfaat dan berkah kini dan esok, lahir
dan batin.
Blitar,
24 Oktober 2019
Khodim
“Majelis Diskusi Balitara” Blitar Raya
Dr.
Arif Muzayin Shofwan, M.Pd.
1. MENGOBATI
SEGALA PENYAKIT
Caranya
adalah:
1. Carilah Air Naisan (air hujan di bulan
April). Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani Tulungsari Garum Blitar biasanya pasti
punya persediaan air seperti ini.
2. Air tersebut lalu dibacakan “AYAT LIMA”,
selanjutnya air tersebut diminumkan pada orang yang sakit.
(Ijazah
dari Gus Muhammad Sakya, beliau dari Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani Tulungsari,
Garum, Blitar)
2. PERHITUNGAN
KETABIBAN SYAIKH HADIN MAHDI AT-TIJANI
Dalam
menghitung perjodohan, pekerjaan, karir, dan lain sebagainya, biasanya Syaikh
Hadin Mahdi At-Tijani memakai hisab atau hitungan berdasar “Kitab Abu
Ma’syar Al-Falaki”.
|
3. MENGOBATI SEGALA PENYAKIT DAN WIRID
PELAJAR/SANTRI
Surat Fatikah berkhasiat
sebagaimana berikut:
1.
Surat Fatikah dibaca 313x (Tiga Ratus Tiga Belas Kali) pada air putih, lalu diminumkan
pada orang yang sakit.
2.
Surat Fatikah dibaca 41x (Empat Puluh Satu Kali) setiap hari, wirid bagi para pelajar
atau santri.
(Ijazah dari Mbah Kyai Ali
Yasin Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Gaprang Kanigoro Blitar, yang beliau
dapatkan dari Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani Tulungsari, Garum, Blitar)
4. OBAT SAKIT MATA
Caranya adalah:
1.
Sakit mata ringan, caranya: celak dicampuri
minyak Misik kemudian untuk celakan.
2.
Sakit mata yang berat, caranya: minyak
Jakfaron, peru kambing Jawa, Jinten hitam ditumbuk, lalu dicampur untuk tetes
mata.
|
5. SAKIT PERUT DAN BATUK
5.
MENGOBATI
BATUK
Caranya
adalah: perasan buah Bentis (buah Pace) dibacakan Ayat Kursi sebanyak 7x
(Tujuh Kali) lalu diminum.
(Ijazah
dari Gus Muhammad Sakya, yang beliau peroleh dari Syaikh Hadin Mahdi
Tulungsari, Garum, Blitar)
6.
BOBOK
SAAT SYAIKH HADIN MAHDI SAKIT BERBULAN-BULAN
Gus
Muhammad Sakya (salah satu cucu dari Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani) berkata:
“Bobok saat Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani sakit sampai berbulan-bulan adalah
saya buatkan:
1. Jahe
2. Brambang
(Bawang Merah)
3. Daun
Kelor
4. Jinten
Hitam
5. Daun
Lombok
Lima
bahan tersebut ditumbuk halus kemudian untuk bobok Syaikh Hadin Mahdi
At-Tijani. Kata Gus Muhammad Sakya: “Ini
adalah saran dari seorang kyai di Cirebon dan sakitnya Syaikh Hadin Mahdi
At-Tijani karena terjatuh, alhamdulillah resep ini yang berjodoh dan manjur”.
|
7.
SAKIT
MAU MENINGGAL DUNIA
Caranya
adalah: Bacakan Surat Fatikah secara
Washol (satu surat tanpa berhenti)
sebanyak 3000x (Tiga Ribu Kali) pada
air putih, kemudian minumkan dan usapkan pada orang yang sakit mau meninggal
dunia.
(Ijazah
dari Gus Muhammad Sakya, yang beliau peroleh dari Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani
Tulungsari, Garum, Blitar).
8.
AMALAN
PENERANG HATI
Caranya
adalah:
Buatlah
ramuan dengan bahan berikut:
1. Cabe
2. Minyak
Jakfaron
3. Legen
4. Jintan
Hitam (tambahan dari Mbah Kyai Baidowi Surabaya)
Empat
bahan tersebut diramu, lalu dibacakan Hizib
Nashor, lalu diminum.
|
9.
DOA
YANG DIANJURKAN SYAIKH HADIN MAHDI AT-TIJANI AGAR SELALU DIBACA
Dikisahkan
oleh Gus Muhammad Sakya bahwa pada tahun 1975 saat Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani
berhaji di Mekah. Yakni, sampai di Mekah, semua doa-doa manasik haji yang
dihafalkan oleh Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani hilang dari ingatannya. Akhirnya,
Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani membeli buku catatan doa-doa untuk dipelajari dan
diamalkannya. Anehnya, datanglah seseorang lalu meminta buku catatan doa-doa
tersebut dan digantilah dengan uang.
Selanjutnya,
Syaikh Hadin Mahdi minta buku catatan doa-doa lagi kepada pimpinan haji. Akan
tetapi, sebelum buku catatan doa-doa tersebut diamalkannya, lalu keburu
terjatuh dalam air dan tak bisa dibaca lagi. Berawal dari kejadian tersebut,
Syaikh Hadin Mahdi akhirnya pasrah kepada Allah tanpa berdoa. Dan saat
melaksanakan amalan haji, beliau hanya bisa mengamini saja dan merasa sangat
gelisah sekali.
Ketika
Syaikh Hadin Mahdi merasa sangat gelisah, beliau lalu mendekat pada ka’bah dan
menempel di multazam, sembari mengiba kepada Allah dalam waktu yang cukup lama
sambil menangis meminta diajari bacaan doa yang terbaik. Tiba-tiba saja, Syaikh
Hadin Mahdi mendengar suara dari dalam ka’bah yaitu Doa Akhir Surat Al-Baqarah: “Robbana
Laa Tu’akhidnaa In Nasiina... Dst.”
Dari
kejadian inilah, Syaikh Hadin Mahdi selalu mengamalkan doa akhir Surat
Al-Baqarah tersebut sampai akhir hayatnya. Sepulang dari haji, Syaikh Hadin
Mahdi At-Tijani kemudian mencari tafsirnya doa tersebut, dan beliau
menyimpulkan bahwa hanya dalam doa itulah sebenarnya kebutuhan manusia di dunia
dan akhirat. Selanjutnya, Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani lalu menghimbau kepada
para santrinya agar selalu mengamalkan doa tersebut.
(Ijazah
dari Gus Muhammad Sakya yang beliau peroleh dari Syaikh Hadin Mahdi At-Tijani,
Tulungsari, Garum, Blitar).
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar