KITAB
WIRID
RISALAH
TAMAMIYAH
Berisi
tentang Ijazah Wirid Basmalah dari Mbah Kyai Muhammad Danisuryo Jeding
Sanankulon Blitar, Syarat Penempuh Spiritual dan Shalat Hajat
Dr.
Arif Muzayin Shofwan, M.Pd.
Dikeluarkan
oleh
“MAJELIS
DISKUSI BALITARA”
|
Judul Buku:
“KITAB
WIRID RISALAH TAMAMIYAH”
Penulis: Dr. Arif Muzayin Shofwan,
M.Pd.
Penyunting:
Doni Indradi
Tim Perumus
Balitara:
Mohammad
Aditya Saputra
Muhammad
Azis Anshori
Yuan Adi
Kusuma
Siti Nur
Azizah
Doni
Indradi
Dkk.
Cetakan Pertama, 2019
Untuk Kalangan Sendiri
Dikeluarkan oleh:
MAJELIS DISKUSI
BALITARA
Blitar Raya – Jawa Timur
KATA PENGANTAR
Segala
puji hanya milik Allah sebagai penguasa alam semesta. Shalawat dan salam
mudah-mudahan tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para ahli bait dan
sahabatnya. Dikatakan dalam sebuah ungkapan bahwa: “Al-Basmalah Syifa’un Min Kulli Da’in”. Artinya “Bismilah merupakan
obat dari segala penyakit”. Baik penyakit lahir maupun batin.
Kitab
ini saya beri nama “Kitab Wirid Risalah
Tamamiyah”. Yakni sebuah buku ringkasan yang menjelaskan tata cara
mengamalkan Basmalah, yang berasal dari Mbah Kyai Haji Tamam Thahir
Sekardangan. Dan beliau memperoleh dari Mbah Kyai Haji Muhammad Danisuryo
Jeding, Sanankulon, Blitar, lalu diijazahkan kepada penulis, walaupun penulis
juga pernah mendapatkan langsung dari Mbah Kyai Danisuryo.
Semoga
buku ini bermanfaat bagi penempuh spiritual. Selanjutnya dalam hal ini, saya juga
berterima kasih kepada kawan-kawan Keluarga Besar Majelis Diskusi Balitara yang
telah mempercayakan berbagai hal kepada saya. Akhir kata, mudah-mudahan
kawan-kawan Keluarga Besar Majelis Balitara diberi kemudahan lahir dan batin
oleh Allah Yang Maha Kuasa.
Blitar,
26 Oktober 2019
Dr.
Arif Muzayin Shofwan, M.Pd.
BAB I
AMALAN BASMALAH
Mbah Kyai Haji Tamam Thahir Sekardangan merupakan pengikut dan pengamal tarekat
Qodiriyah dan Naqsyabandiyah jalur Pondok Darul Ulum Peterongan, Jombang. Selain
itu, beliau juga banyak mengamalkan beberapa amalan lain. Salah satunya adalah Mbah
Kyai Haji Tamam Thahir mengamalkan amalan Basmalah yang beliau peroleh dari Mbah
Kyai Haji Muhammad Danisuryo Jeding, Sanankulon, Blitar dan diperkenankan
mengijazahkan amalan tersebut kepada siapa saja yang membutuhkan. Berikut
amalan yang dimaksud:
Pembukaan
1. Istighfar 3x
2. Syahadat 3x
3. Takbir 3x
Hadiah Fatikah
1. Ila Hadroti Nabiyyil Musthofa Muhammadin SAW. Al-Fatikah... 1x
2. Ila Hadroti Malaikatil Muqorrobin. Al-Fatikah... 1x
3. Ila Hadroti Malaikat Ruqoyail. Al-Fatikah... 1x
4. Ila hadroti Jami’i Syuyukhina. Al-Fatikah... 1x
5. Ila Hadroti Syaikhina Abu Naim. Al-Fatikah... 1x
6. Ila Hadroti Syaikhina Mustaqim Bin Husain. Al-Fatikah... 1x
7. Ila Hadroti Waliwalidina Warhamhuma Kama Robbayani Shoghiro.
Al-Fatikah... 1x
8. Ila Hadroti Mbah Kyai Haji Muhammad Danisuryo wa Mbah Kyai Haji Tamam
Thahir. Al-Fatikah... 1x
9. Ila Hadroti.... (Siapa saja yang disengaja seperti: para guru, leluhur,
keluarga, teman-teman, cikal-bakal desa atau dusun, dan lain-lainnya)
Amalan Basmalah
1. Bismillahirrohmanirrohim. Dibaca 150x untuk pekerja/ 600x untuk pelajar/
1000x untuk hajat penting.
2. Shalawat 100x
3. Lailahaillalloh 100x/ sebanyak-banyaknya
Doa Penutup Jawa
1. Doa yang baik-baik
2. Doa: “Allohumma Ya Alloh, kulo nyuwun tetepe iman, padang manah, kiyat,
cekap, wilujeng donya akhirat”.
Catatan tambahan: Mbah Kyai Haji Tamam Thahir Sekardangan wafat pada hari
Ahad Kliwon 05 April 1998 atau malam Senin Legi (Sasi Besar). Yakni, tepat
setelah adzan Maghrib di Masjid Baitul Makmur Sekardangan selesai, pada saat
itu pula beliau menghembuskan nafasnya. Jasad beliau dimakamkan esok harinya,
yakni pada hari Senin Legi (pagi hari) di Pemakaman Umum Dusun Sekardangan (Papungan,
Kanigoro, Blitar) tepat di tengah-tengah. Yakni, arah timur tidak jauh dari
tiang lampu yang ada di tengah. Semoga ilmu yang beliau tularkan membawa
manfaat dan berkah di kehidupan kini dan mendatang. Semoga Allah mengampuni
segala dosa-dosanya dan menempatkan dalam surga kenikmatan yang disediakan
oleh-Nya. Amin, Amin, Ya Rabbal Alamin. []
BAB II
SYARAT-SYARAT PENEMPUH SPIRITUAL
Dalam “Kitab Manbau Ushulil Hikmah” karya
Syaikh Abul Abbas Ahmad Bin Ali Al-Buni halaman 90 disebutkan beberapa wasiat
bagi penempuh spiritual atau penempuh ilmu hikmah (ilmu kebijaksanaan dan kebahagiaan)
agar bisa mendapatkan segala hal yang dimaksud, terutama untuk mencapai
kesucian jiwa, antara lain:
v Sebaiknya bagi penempuh ilmu hikmah (ilmu yang mengarah pada
kebijaksanaan dan kebahagiaan) itu selalu melaksanakan jujur (sidiq) secara lahir dan batin.
v Selalu berpenghasilan yang halal.
v Selalu mengharapkan kebaikan bagi kawan-kawannya.
v Menghindari apa-apa yang diharamkan Allah dalam kitab-Nya dengan
perantaraan Nabi-Nya.
v Selalu melakukan apa saja dalam hal spiritual, dengan berdasarkan
petunjuk Al-Qur’an dan Al-Hadist.
v Seharusnya selalu suci sempurna setiap saat, dari hadast kecil dan besar.
v Selalu memakai pakaian yang bersih dan suci.
v Selalu memakai wangi-wangian (termasuk dupa maupun kemenyan; Pen) dan
berbagai macam minyak wangi.
v Wajib bagi penempuh ilmu hikmah (ilmu kebijaksanaan yang membawa
kebahagiaan) untuk selalu beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya.
v Melaksanakan kewajiban-kewajiban masalah agama dengan tatakrama
sebaik-baiknya.
v Memurnikan ibadahnya kepada Allah semata. Sebab murni/ikhlas merupakan
pintu sampai kepada Tuhan.
v Wajib bagi penuntut ilmu hikmah untuk selalu menyembunyikan
rahasia-rahasia ruhaniyah yang dia dapat di saat melakukan spiritual.
v Tidak berkeluh kesah dari apa yang dia cari dari ilmu hikmah. Sebab barangsiapa
bersungguh-sungguh maka dia akan mendapatkannya.
v Pada saat menempuh jalan spiritual, hendaknya berada dan menepati pada
jalan tengah. Sebab “khairul umur
ausathiha” artinya sebaik-baik perkara adalah jalan tengah.
v Selalu berpegang teguh (i’timad)
dalam penempuhannya itu kepada takwa Allah.
v Wajib bagi penempuh spiritual dalam mengetahui hukum-hukum syariat. Hal
ini untuk memutuskan hujah-hujah (pendapat) dari khadam (perewangan; Pen) dari
arwah ruhaniyah yang menggodanya.
v Wajib bagi penempuh spiritual untuk menjaga adab-adab dalam agama
seperti: tingkah laku batin (ahwal),
ucapan-ucapan (aqwal), dan
perbuatan-perbuatan lahir (af’al).
Demikianlah, syarat-syarat atau lelaku yang harus
diperhatikan bagi para penempuh spiritual. Perlu diketahui bahwa sesuatu yang
positif akan menarik sesuatu yang positif pula. Maka dari itu, teruslah
berusaha berfikir, bertindak, dan berhati yang positif agar segala yang positif
selalu mendatangimu. Selalu berharap agar semua makhluk hidup berbahagia.
Selalu berharap agar semua yang kita lakukan setiap hari selalu bertambah baik
dan semakin baik. Inilah sumber ilmu hikmah yang nyata untuk kebahagiaan
bersama. []
BAB III
SHOLAT HAJAT
Bila memiliki hajat
apapun, lakukanlah Shalat Hajat. Adapun sholat hajat yang saya peroleh ini
dilakukan di malam hari (Nisfu Lail)
dengan dua rakaat.
v
Rakaat
Pertama : Fatikah + Surat Al-Ikhlas
v
Rakaat
Kedua : Fatikah + Surat
Al-Kafirun
Setelah salam, lalu mewiridkan ayat berikut:
“LAITSA LAHA MIN DUNILLAHI KASYIFAH”
Artinya: “Tidak akan ada yang membukakan rahasianya
selain Allah” (QS. An-Najm: 58)
Ayat tersebut dibaca
atau diwiridkan sebanyak 1153x (Seribu Seratus Lima Puluh Tiga Kali)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar